Selasa, 07/05/2024 - 04:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

PM Palestina Minta Parlemen Eropa Boikot Produk Israel

ADVERTISEMENTS

Perlunya gerakan mendesak Uni Eropa untuk mengakui Negara Palestina.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 RAMALLAH — Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Shtayyeh meminta Parlemen Eropa memboikot produk yang dibuat di permukiman Israel. Pernyataan itu disampaikan selama pertemuannya dengan Presiden Aliansi Progresif Sosialis dan Demokrat di Parlemen Eropa Iratxe García Pérez dan sejumlah anggota Parlemen Eropa saat berada di Ramallah. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dalam pertemuan tersebut, Shtayyeh dan Pérez membahas perkembangan politik terkini di Palestina. Perdana Menteri menekankan perlunya gerakan di Parlemen Eropa untuk mendesak negara-negara Uni Eropa untuk mengakui Negara Palestina. Termasuk juga memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan semua tindakan sepihak dan pelanggaran terhadap rakyat Palestina.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Sejarah Penyebaran Islam di Pulau Solor


 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Dilansir dari Wafa News, Senin (13/6/2022), Shtayyeh juga meminta Parlemen Eropa menekan Israel agar mengizinkan diadakannya pemilihan umum di semua wilayah Palestina, termasuk Yerusalem, sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Perdana Menteri meminta Parlemen Eropa untuk mengambil langkah serius dan beralih dari memberi label pada produk permukiman menjadi memboikotnya. Shtayyeh juga mengaku negaranya menghargai dukungan Eropa yang diberikan kepada Palestina berdasarkan kemitraan dan persahabatan. 


 


Bulan lalu, Uni Eropa mengumumkan pengalokasian 25 juta euro (setara Rp 379 miliar) dalam bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Palestina yang rentan di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza. Pendanaan Uni Eropa akan fokus pada penyediaan bantuan perawatan kesehatan.

Berita Lainnya:
Ikuti Ajakan MUI Boikot Produk Israel? Cek Caranya Agar tak Salah Sasaran


 


Bantuan meliputi perawatan mental untuk trauma kepada mereka yang terkena dampak kekerasan yang berkelanjutan, konsekuensi blokade di Gaza dan dampak pandemi Covid-19. Bantuan itu juga akan fokus pada peningkatan akses ke sekolah anak baik laki-laki dan perempuan Palestina untuk menegakkan hak mereka atas pendidikan.


 


Uni Eropa, dalam sebuah pernyataan menyatakan lebih dari 2 juta perempuan Palestina, anak-anak dan laki-laki di Wilayah Pendudukan dan Jalur Gaza membutuhkan bantuan kemanusiaan. “Situasi ini semakin diperburuk oleh dampak agresi Rusia terhadap Ukraina, yang mengakibatkan kenaikan harga pangan dan bahan bakar,” kata pernyataan tersebut.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi