BLANGPIDIE | – Sejumlah tujuh siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) mengikuti Tasmi’ Al-quran Bil Ghoib (melantunkan bacaan quran tanpa melihat mushaf) yang digelar di halaman Madrasah Ibtidaiyah Muhammdiyah, Selasa (14/6/2022) kemarin.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin akhir semester yang sudah dilaksanakan sebanyak dua kali di MI Muhammadiyah Blangpidie.
Kepala MI Muhammadiyah Blangpidie, H. Husnulliza, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat diminati oleh anak-anak di madrasah.
“Antusiasme anak-anak saat tinggi untuk mendaftarkan diri mengikuti Tasmi’ Bil Ghoib di semeseter ini, namun kami dari pihak madrasah dan para ustadz/ustazah yang mengajarkan tahfidz al-quran, menyeleksi dengan sangat ketat, sehingga dari beberapa anak-anak yang mendaftar tasmi’, hanya bisa kami tasmikkan sebanyak tujuh orang saja,” kata Husnulliza.
Dia mengatakan, bahwa siswa yang mengikuti Tasmi’ adalah siswa yang sudah diseleksi dan memenuhi kriteria untuk tampil memperdengarkan hafalan Al-qurannya di depan musyrif dan musyrifah, para guru dan siswa-siswa MI Muhammadiyah Blangpidie.
Di samping itu, Husnulliza menyampaikan, bahwa acara ini bertujuan untuk semakin memotivasi anak-anak agar mencintai Al-quran dan terus semangat memperbanyak hafalan qurannya.
“Kami melakukan kegiatan ini tentunya untuk terus membangun semangat anak-anak untuk menghafal quran sejak dini, dan menjadikan Al-quran sebagai pedoman kehidupan yang akan membimbingnya menuju jalan kebaikan. Kami mohon doanya agar kegiatan ini terus berjalan kedepannya dan anak-anak pun terus semangat untuk memperbanyak hafalan qurannya,” jelasnya.
Husnuliza menambahkan, kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni dimulai dari tanggal 14-15 Juni 2022. Adapun kategori Tasmi’ yang dilaksanakan yaitu Tasmi’ Juz 30 yang pesertanya kali ini merupakan perwakilan dari kelas 3 dan 4.
Sementara itu, salah satu ustazah pembina kegiatan tahfidz di madrasah, Nadiatul Hikmah, menyampaikan program ini juga berkolaborasi dengan orang tua/wali murid.
“Kegiatan ini adalah salah satu program untuk mencetak generasi quran di tanah breuh sigupai ini, jadi kami terus berkolaborasi juga dengan wali murid dirumah. Supaya bisa sama-sama memberikan pembinaan quran kepada anak, tidak hanya disekolah namun juga di rumah,” ucap Nadiatul. []