Selasa, 07/05/2024 - 13:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Jalan di Depan Kedubes Saudi di Washington Berubah Jadi 'Jamal Khashoggi Way'

ADVERTISEMENTS

Tanda di depan Kedubes Saudi diubah dengan tulisan Jamal Khashoggi Way

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

WASHINGTON — Nama jalan di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Washington berubah menjadi jalan Jamal Khashoggi. Jalan tersebut diresmikan pada Rabu (15/6/2022) waktu setempat. Para aktivis bersumpah untuk tak pernah melupakan jurnalis yang terbunuh itu meski ada rencana kunjungan Presiden AS ke Saudi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pemerintah lokal ibu kota mengubah tanda di satu blok di depan kedutaan besar dengan tulisan “Jamal Khashoggi Way.” Ini adalah tanda untuk menghormati pembangkang Saudi yang diduga dibunuh dan dimutilasi di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Jalan itu akan berfungsi sebagai pengingat terus-menerus, peringatan untuk memori Jamal Khashoggi yang tidak dapat ditutup-tutupi,” kata presiden Dewan Distrik Columbia, Phil Mendelson seperti dikutip laman Channel News Asia, Kamis (16/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Ia memilih dengan suara bulat untuk mengganti nama bentangan New Hampshire Avenue yang juga terletak di sepanjang jalan gedung bertingkat Watergate. Upacara  pengubahan nama jalan ini datang satu hari setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Biden akan melakukan perjalanan ke Saudi dan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman bulan depan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Turki Hentikan Semua Perdagangan dengan Israel

Biden sebelumnya berjanji untuk memberikan status paria ke Saudi atas masalah hak asasi termasuk pembunuhan Khashoggi. Seorang aktivis dan penulis Yaman yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, Tawakkol Karman mengatakan, bahwa rencana kunjungan mendatang berarti bahwa Biden telah meninggalkan komitmennya untuk mendukung hak asasi manusia di seluruh dunia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Direktur eksekutif Democracy for the Arab World Now, sebuah kelompok hak asasi yang didirikan oleh Khashoggi, Sarah Leah Whitson mengecam “penyerahan tak tahu malu” Biden. Berdiri di depan kedutaan, dia mengatakan, “Kami bermaksud untuk mengingatkan orang-orang yang bersembunyi di balik pintu-pintu itu, kami bermaksud untuk mengingatkan mereka setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahwa ini adalah Jalan Jamal Khashoggi.”

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Warga Jepang Tuntut Pemerintah Terkait Efek Samping Vaksin Covid-19

“Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pembunuhan teman kami, seorang pria Saudi pemberani, Jamal Khashoggi, yang berani menantang tirani Mohammed bin Salman,” katanya.

Pemerintahan Biden mengatakan pihaknya mengambil pendekatan yang lebih keras daripada mantan presiden Donald Trump. Namun ia masih melihat kepentingan vital dengan Saudi sebagai produsen minyak utama pada saat harga energi melonjak.

Jamal Khashoggi Way adalah jalan terbaru yang diganti namanya di Washington sebagai sinyal. Kedutaan Rusia terletak di Boris Nemtsov Plaza, dinamai untuk politisi reformis yang terbunuh di dekat Kremlin pada 2015.

Upaya untuk memberi nama alun-alun di luar kedutaan Cina untuk Liu Xiaobo, penulis pemenang Hadiah Nobel dan aktivis demokrasi yang meninggal di penjara, gagal setelah ditentang keras oleh Beijing. Pemerintah lain terkadang bertindak serupa dengan AS, seperti di konsulat di Kolkata yang berada di jalan yang dinamai revolusioner Vietnam Ho Chi Minh.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi