Jumat, 26/04/2024 - 12:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi: Pemerintah Kesulitan Cari Peserta Booster

ADVERTISEMENTS

Vaksinasi dosis ketiga penting di tengah kenaikan kasus BA.4 dan BA.5.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

oleh Dessy Suciati Saputri, Fauziah Mursid, Rr Laeny Sulistyawati,

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kenaikan kasus Covid-19 nasional akibat penularan varian BA.4 dan BA.5 sedang terjadi. Salah satu upaya untuk mencegah keparahan dari subvarian Omicron baru itu adalah dengan vaksinasi tiga dosis.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Namun, Indonesia masih kesulitan memenuhi target booster vaksin Covid-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui pemerintah kesulitan mencari peserta vaksinasi booster.

ADVERTISEMENTS

“Sekarang ini, kita ingin melakukan booster, mencari pesertanya saja kesulitan,” kata Jokowi di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Jokowi mengatakan, upaya percepatan vaksinasi booster ini sebagai antisipasi penularan kasus yang semakin meluas. Menurut dia, pemerintah saat ini juga masih memiliki pasokan vaksin Covid-19 yang sangat mencukupi.

“Vaksinnya ada, masih ada puluhan juta. Itu segera, minta semuanya,” kata dia.

Meskipun terjadi kenaikan kasus, Jokowi menyebut kondisi positivity rate Covid-19 nasional masih di bawah standar WHO. Namun, kewaspadaan terhadap potensi penularan tetap harus ditingkatkan.

Berita Lainnya:
Tol Bocimi Amblas Hingga Lubang Menganga, Satu Mobil Ikut Jeblos

“Sejak awal meskipun belum naik, dulu kan saya sudah ngomong, nggak sekali dua kali tiga kali. Waspada, waspada, waspada, baik yang Omicron maupun yang BA.4 BA.5,” ungkapnya.  

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro juga mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya booster atau suntikan ketiga vaksin Covid-19. “Dengan tingginya imunitas atau kekebalan dalam tubuh kita dan masyarakat, maka diharapkan tidak terjadi lonjakan kasus yang tinggi kembali dan angka kesakitan serta kefatalan dapat menurun,” ujar Reisa.

Ia mengatakan, kekebalan dari vaksin tidak selamanya tinggi. Seiring waktu kadar kekebalan dari vaksin akan menurun. “Karena setelah beberapa bulan kadar atau jumlah antibodi akan menurun,” ujar Reisa dalam konferensi pers secara virtual, Jumat.

Karena itu, meskipun sudah divaksinasi sebelumnya, masyarakat perlu mendapat tambahan atau booster vaksinasi. Hal ini untuk memberikan proteksi yang lebih optimal.

Reisa pun mengingatkan masyarakat yang sudah divaksin lengkap untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster. “Ingat kita tidak bisa hanya sehat sendirian, sehat itu untuk semua, mari tingkatkan kembali daya tahan tubuh kita yakni antibodi yang kita dapatkan melalui booster vaksin Covid-19,” ujar Reisa.

Berita Lainnya:
Buwas Minta Nadiem Cabut Permendikbudristek Pramuka

Namun, Reisa mengingatkan vaksin dosis ketiga ini harus didahului dengan vaksin dosis lengkap terlebih dahulu. “Tentunya harus dilengkapi terlebih dahulu ya vaksin sebanyak dua dosis, baru kemudian melakukan booster paling cepat tiga bulan setelahnya,” kata dia.

Reisa memaparkan, saat ini capaian vaksinasi dosis lengkap di Indonesia sudah mencapai 80,8 persen dari total sasaran vaksinasi nasional 208 juta orang dan 71,62 persen dosis lengkap dari target sasaran ditambah usia 6 tahun ke atas.

Namun, untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster baru mencapai 48 juta orang. “Maka, untuk menghadapi kenaikan kasus yang belakangan ini terjadi ya dan ke depannya, booster yang baru mencapai sekitar 48 juta orang hingga saat ini perlu segera ditingkatkan,” ujar dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi