Ribuan Warga Bangladesh Tuntut India Kecam Penghinaan Islam dan Nabi Muhammad

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

PM Bangladesh kecam pernyataan dua petinggi BJP tapi tetap jaga hubungan dengan India

ADVERTISEMENTS

 DHAKA — Ribuan orang berunjuk rasa di Ibukota Dhaka menuntut pemerintah Bangladesh dan India mengecam pernyataan dua pejabat partai berkuasa India yang menghina Islam. Unjuk rasa dimulai di masjid raya Baitul Mukarram.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Polisi memblokir para pengunjuk rasa yang bergerak menuju Kedutaan Besar India. Pengunjuk rasa, Kamis (16/6) mendesak negara-negara mayoritas muslim memboikot produk India dan memutus hubungan dengan New Delhi.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dengan terbuka mengecam keras pernyataan dua petinggi Bharatiya Janata Party (BJP). Hasina mempertahankan hubungan yang hangat dengan India.

ADVERTISEMENTS


Media India melaporkan Menteri Informasi dan Penyiaran Bangladesh Hasan Mahmud mengatakan persoalan ini merupakan permasalahan internal India. Pengunjuk rasa menerikan slogan “turun dengan Modi” dan “penghinaan pada Islam, tidak akan ditoleransi.”

ADVERTISEMENTS


Banyak yang membawa papan unjuk rasa yang bertuliskan “We love Muhammad.” Juru bicara Islami Andolon Bangladesh yang mensponsori unjuk rasa Shahidul Islam Kabir mengatakan setelah polisi memblokir demonstran lima orang diizinkan berjalan menuju kedutaan besar India.

ADVERTISEMENTS


Kelompok tersebut berjanji untuk melanjutkan demonstrasi mereka. Meski pemerintah India berusaha meredam amarah berbagai negara dengan mengatakan mereka menghormati semua agama.

ADVETISEMENTS


Pernyataan Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal mengenai Nabi Muhammad terus menuai kecaman diplomatik. Pekan lalu NDTV melaporkan setidaknya 16 negara yang mengajukan protes resmi pada India atas pernyataan kontroversial tersebut.


Negara-negara itu antara lain: Irak, Iran, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Oman, Malaysia. Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Afghanistan, Pakistan, Bahrain, Maladewa, Libya, Turki dan Indonesia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version