Selasa, 30/04/2024 - 11:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Politik Identitas Selalu Ada saat Kampanye, Refly: Bobby dan Gibran Rajin Solat Jamaah Jelang Pilkada

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan bahwa politik identitas tak lagi laku untuk dijual pada Pilpres 2024.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut Refly, hal itu bisa menjadi tamparan bagi partai politik atau pihak yang masih suka jualan politik identitas.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Apakah itu soal intoleransi, radikalisme, ekstrimisme, kadrun, dan lain sebagainya,” ujarnya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Senin (20/6).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Gedung YLBHI di Jalan Diponegoro Menteng Dilalap Api, Saksi Mata Dengar Suara Ledakan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Refly mengatakan bahwa politik identitas seakan menampilkan bahwa publik tak punya lagi kecerdasan intelektual untuk bisa berdebat.

ADVERTISEMENTS

“Misalnya, PSI bilang tak mau pilih Anies Baswedan karena dinilai Anies antiintoleransi. Lalu, apa evaluasi mereka untuk pemerintahan Anies?,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Advokat itu menegaskan jika seseorang mengkritik pemerintah intoleran, mereka juga harus bisa memberikan saran.

Meskipun begitu, Refly menilai politik identitas selalu dipakai secara gamblang saat kampanye.

Berita Lainnya:
Buat Publik Bingung, Polisi dan Istri Beda Versi soal Tewasnya Anggota Polresta Manado di Jaksel

“Kemarin Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming ketika menjelang pemilihan kepala daerah, rajin salat subuh berjamaah,” paparnya.

Refly pun menegaskan bahwa tak hanya dua tokoh itu saja yang menggunakan politik identitas saat kampanye.

“Yang lain pun juga begitu. Kemarin ada kepala daerah rajin menyapa warga sembari salat subuh berjamaah waktu kampanye. Namun, sekarang ini dia malah ditangkap KPK,” tuturnya.(*)

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi