Kamis, 02/05/2024 - 13:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

G7: China Harus Tekan Rusia untuk Hentikan Perang

ADVERTISEMENTS

G7 mendesak China untuk menggunakan pengaruhnya ke Rusia untuk menghentikan invasi

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

ELMAU – Para pemimpin G7 pada Selasa (28/6/2022) waktu setempat mendesak China untuk menggunakan pengaruhnya ke Rusia untuk menghentikan invasi ke Ukraina. G7 juga turut mendesak China menjatuhkan klaim maritim yang luas di Laut China Selatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

G7 meminta China untuk menekan Rusia untuk menarik pasukan keluar dari Ukraina segera dan tanpa syarat. Ini mengutip keputusan Mahkamah Internasional bahwa Moskow menangguhkan operasi militernya, dan resolusi Majelis Umum PBB terkait.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

China mengatakan sanksi terhadap Rusia tidak dapat menyelesaikan krisis Ukraina. Pemerintah China juga telah mengkritik Amerika Serikat dan sekutunya karena memasok senjata ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Negara-negara G7 hanya membentuk 10 persen dari populasi dunia. Mereka tidak punya hak untuk mewakili dunia atau berpikir nilai dan standar mereka harus diterapkan ke dunia,” kata juru bicara kementerian luar negeri Cina Zhao Lijian dalam jumpa pers pada Rabu, ketika ditanya tentang komunike G7.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kanselir Jerman Minta Israel tidak Lakukan Serangan Balasan ke Iran

Dalam komunike itu, negara-negara demokrasi industri yang kaya Kelompok Tujuh membidik apa yang mereka sebut sebagai kebijakan non-pasar China yang memaksa yang mendistorsi ekonomi global. Bagian China dari komunike merujuk pada intervensi yang tidak transparan dan mendistorsi pasar China dan bentuk-bentuk arahan ekonomi dan industri lainnya.

Para pemimpin G7 berkomitmen untuk bekerja sama untuk memastikan lapangan bermain yang setara bagi bisnis dan pekerja mereka. Komunike lebih lanjut menyuarakan kegelisahan serius tentang situasi di Laut China Timur dan Selatan dan upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan.

Berita Lainnya:
Indonesia Desak PBB Ambil Tindakan Cepat Turunkan Ketegangan di Timur Tengah

“Kami menekankan bahwa tidak ada dasar hukum untuk klaim maritim ekspansif China di Laut China Selatan,” katanya.

G7 juga kini sangat prihatin, istilah yang tidak digunakan dalam pertemuan puncak mereka setahun yang lalu, tentang situasi hak asasi manusia di Cina, termasuk kerja paksa di Tibet dan Xinjiang. “China juga harus menghormati komitmennya untuk menegakkan hak, kebebasan, dan otonomi tingkat tinggi di Hong Kong,” kata mereka.

KTT NATO yang dimulai segera setelah KTT G7 akan membahas hubungan China yang semakin dalam dengan Rusia sejak invasi Moskow ke Ukraina dan apa yang dilihat sebagai kecenderungan Beijing yang berkembang untuk melenturkan otot geopolitik di luar negeri.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi