Jumat, 26/04/2024 - 12:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Ratusan Petani Sawit SPKS di Rokan Hulu Riau Peroleh Sertifikat RSPO

ADVERTISEMENTS

Sertifikat RSPO untuk petani sawit upaya untuk mendongkrak mutu

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA— Anggota Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) di Kabupaten Rokan Hulu Riau yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Tambusai Sejahtera (PPSTS) telah mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada awal 2022. Anggota dari perkumpulan PPSSTS yang mendapatkan sertifikasi RSPO berjumlah 102 petani dengan luas 345,94 ha.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Manajer ICS dari perkumpulan PPSSTS, Mardoli, mengatakan anggotanya yang sudah sertifikasi adalah petani sawit swadaya murni dengan rata-rata luasan sekitar di bawah 3 ha, yang berlokasi di empat desa yaitu Desa Batas, Rambah, Sungai Kumango, dan Tambusai Barat.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dia mengatakan, sebagai organisasi petani sawit dengan jumlah anggota 72 ribu yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, SPKS telah menargetkan anggotanya masuk dalam skema sertifikasi RSPO. 

ADVERTISEMENTS


Sekjen SPKS Nasional, Mansuestus Darto, mengatakan pihaknya memiliki komitmen untuk mentrasformasikan petani sawit anggota kami untuk masuk dalam standar pasar minyak sawit dunia. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
P3PI: Buat Regulasi Pabrik Kelapa Sawit Jadi Food Factory


“Target kami pada 2023 akan ada 1.000 petani sawit anggota kami didorong masuk dalam sertifikasi RSPO, saat ini sudah ada 102 petani dengan luas 345,94 ha di Rokan hulu yang dapat sertifikasi RSPO, selanjutnya akan menyusul di Kab Sekadau-Kalbar, Paser-Kaltim, Siak-Riau, dan Labura Sumut. 


Menurut dia, sertifikasi RSPO sangat penting karena bisa menjadi bagian dari strategi untuk perbaikan tata kelola sawit di Indonesia yang selama ini banyak tantangannya. 


Dia menyebutkan, melalui skema sertifikasi RSPO petani sawit swadaya akan didata by name, by addres dan by spatial/polygon ini akan memperbaiki data petani sawit dan juga bisa mendukungan upaya pemerintah dalam percepatan STDB, kelembagaan berupa koperasi akan dibangun serta di bekali dengan pelatihan-pelatihan manajemen pengelolaan koperasi yang baik dan kuat, petani sawit juga akan mendapatkan pelatihan-pelatihan Good Agricultural Practice (GAP) seperti pemupukan, semprot, perawatan, panen, pelatihan hama terpadu (PHT), pelatihan penggunaan pestisida, dan lain-lain.  

Berita Lainnya:
Sektor Migas Moncer, Rukun Raharja Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 41 Persen


Mansuetus menambahkan agar RSPO dan anggotanya bisa mendukung petani-petani swadaya di Indonesia untuk masuk dalam skema sertifikasi RSPO ini. 


Praktik-praktik perusahaan, menurut Mansuestus, harus berubah dari yang oportunis tidak peduli dengan petani sawit swadaya, menjadi baru, untuk memajukan petani kecil di Indonesia dan menghormati lingkungan.  


Dia berkeyakinan, ketika petani kecil mendapatkan sertifikasi, itu adalah langkah menuju transformasi pasar yang penting tidak hanya untuk pembangunan berkelanjutan tetapi juga agenda RSPO. 


Manajer Program Smallholder RSPO Indonesia, Guntur Prabowo,  memuji SPKS karena menyadari perlunya berkontribusi terhadap praktik pertanian berkelanjutan dengan melakukan transisi ini. 


“RSPO dengan senang hati mendukung memproses dan menyediakan dana melalui Smallholder Support Fund (RSSF) kami,” tutur dia seraya menambahkan bahwa RSPO menyambut anggota SPKS lainnya untuk mengikuti sertifikasi.    

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi