Biden: AS-Inggris Punya Hubungan Erat

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Biden berharap dapat melanjutkan kerja sama dengan pemerintah Inggris.

ADVERTISEMENTS

 WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (7/7/2022) mengatakan, Washington berharap dapat meningkatkan kerja sama yang lebih erat dengan pemerintah Inggris. Namun Biden tidak menyoroti Perdana Menteri Boris Johnson yang mengundurkan diri karena skandal pesta di kediamannya saat penguncian Covid-19.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


“Inggris dan Amerika Serikat adalah sahabat dan sekutu terdekat, dan hubungan khusus antara rakyat kami tetap kuat dan langgeng,” kata Biden dalam sebuah pernyataan beberapa jam setelah Johnson mengumumkan pengunduran dirinya.  

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


“Saya berharap dapat melanjutkan kerja sama erat dengan pemerintah Inggris, serta sekutu dan mitra kami di seluruh dunia, dalam berbagai prioritas penting. Termasuk mempertahankan pendekatan yang kuat dan bersatu untuk mendukung rakyat Ukraina,” kata Biden.

ADVERTISEMENTS


Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, Biden dan Johnson telah bertemu selama perjalanan presiden ke Eropa belum lama ini. “Mereka memiliki interaksi yang cukup ramah dan dekat. Kami percaya aliansi kami dengan Inggris akan terus kuat,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS


Kedua negara secara historis memiliki hubungan dekat. Termasuk bermitra dalam invasi Irak pimpinan AS yang menuai kritik. Mantan Presiden AS Donald Trump dan Johnson memiliki keyakinan nasionalistik yang saling melengkapi.

ADVERTISEMENTS


Sementara presiden Barack Obama mendesak pemilih Inggris untuk mendukung tinggal di Uni Eropa menjelang referendum “Brexit”. Johnson menyatakan suara paling keras untuk mendorong Inggris meninggalkan Uni Eropa.

ADVETISEMENTS


Kesepakatan perdagangan bilateral, yang pernah dilontarkan sebagai hadiah besar untuk Brexit oleh Johnson dan lainnya, adalah jalan buntu di bawah Biden. Karena Biden berupaya untuk memperkuat institusi multilateral.  


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version