Sabtu, 27/04/2024 - 08:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Terungkap, Ini Penyebab Meninggalnya Pasien Transplantasi Jantung Babi Pertama di Dunia

ADVERTISEMENTS

Pasien cangkok jantung babi di AS meninggal dua bulan setelah transplantasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — David Bennett merupakan manusia pertama di dunia yang menerima transplantasi jantung dari babi. Bennett tutup usia pada 8 Maret 2022, sekitar dua bulan setelah hidup dengan jantung barunya. Apa penyebab kematian Bennett?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Temuan kami pada autopsi tidak menunjukkan adanya bukti reaksi penolakan (tubuh terhadap jantung babi),” jelas peneliti dan profesor di bidang transplantasi dari Maryland School of Medicine, Dr Bartley Griffith, seperti dikutip dari NBC News, Sabtu (9/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Bennett merupakan pasien dengan gangguan irama jantung atau aritmia yang mengancam jiwa. Sebelum menjalani prosedur transplantasi jantung babi, Bennett bahkan sempat dirawat di rumah sakit selama enam pekan akibat aritmia yang dideritanya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Gelar Buka Puasa Bersama, Alumni SMA Patra Nusa Santuni Anak Yatim


Selama perawatan tersebut, Bennett harus terhubung dengan mesin bypass jantung-paru. Pada saat itu, Bennett sudah mengidap gagal jantung stadium akhir dan tidak memenuhi kualifikasi untuk menjalani prosedur transplantasi jantung yang biasa.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berdasarkan autopsi, diketahui bahwa penyebab kematian Bennett bukanlah reaksi penolakan tubuh terhadap jantung babi yang dia terima melainkan gagal jantung. Hal ini diketahui dari ditemukannya penebalan dan kekakuan pada otot jantung Bennett yang kemudian memicu terjadinya gagal jantung diastolik.

“Yang artinya, otot jantungnya tak mampu mengendur dan mengisi jantung dengan darah sebagaimana mestinya,” jelas Dr Griffith.

Menurut Dr Griffith, gagal jantung ini mungkin terjadi karena Bennett harus mengonsumsi obat untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan dan infeksi. Obat ini kemungkinan memicu kerusakan pada otot jantung.

Berita Lainnya:
Irwasda Polda Aceh Pastikan Rekrutmen Polisi Transparan dan Sesuai SOP

“Jantungnya juga diketahui memiliki bukti adanya DNA virus babi yang tersembunyi bernama porcine cytomegalovirus (pCMV),” ungkap Dr Griffith.

Jejak keberadaan virus tersebut diketahui setelah tim peneliti melakukan pengetesan yang sangat sensitif. Keberadaan virus ini sebenarnya sudah terdeteksi sejak Bennett masih hidup, yaitu beberapa pekan setelah operasi transplantasi dilakukan.

“Itu kemudian terkonfirmasi saat autopsi pada organ dilakukan,” jelas tim peneliti.

Belum diketahui apakah virus ini turut memicu kerusakan pada jantung Bennett. Tim peneliti masih melakukan investigasi untuk menguak faktanya.

“Kami melihat ini sebagai pembelajaran yang penting. Menyadari apa yang kami ketahui saat ini, kami akan mengubah beberapa penerapan dan teknik kami di masa mendatang,” pungkas peneliti lainnya, Dr Muhammad M Mohiuddin.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi