Jumat, 03/05/2024 - 09:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

4,5 Juta Keluarga Inggris Alami Krisis Keuangan

ADVERTISEMENTS

Pada Mei, pemerintah Inggris mengumumkan tambahan stimulus untuk biaya hidup.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Jumlah rumah tangga Inggris yang menghadapi tekanan keuangan akut telah meningkat hampir 60 persen sejak Oktober dan sekarang lebih tinggi daripada titik mana pun selama pandemi virus corona. Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Senin (11/7/2022) Financial Fairness Trust dan peneliti di University of Bristol memperkirakan 16 persen rumah tangga atau 4,5 juta keluarga, berada dalam kesulitan keuangan yang serius dan 20 persen lainnya berjuang dapat bertahan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Temuan tersebut menggambarkan semakin banyak korban yang diakibatkan oleh krisis biaya hidup terburuk dalam satu generasi. Tekanan akan meningkat pada Oktober, ketika lonjakan lain dalam tagihan energi diperkirakan akan membuat inflasi mencapai 11 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Tekanan pada pemerintah agar berbuat lebih banyak untuk membantu datang di tengah periode gejolak politik setelah Perdana Menteri Boris Johnson dipaksa untuk mengundurkan diri pekan lalu. Pada Mei, pemerintahan mengumumkan tambahan 15 miliar euro (18 miliar dolar AS) dalam biaya dukungan hidup tetapi panggilan tumbuh bantuan tambahan yang akan diumumkan jauh sebelum pengganti Johnson dipilih.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Bahlil: Perpanjangan Izin Usaha Tambang PT Vale Segera Rampung


Kepala Eksekutif Trust Mubin Haq mengatakan masa-masa sulit bagi semua orang, tetapi mereka yang berpenghasilan rendahlah yang terutama merasakan dampak kenaikan harga.“Upah sebagian besar mengalami stagnasi dan tidak lagi mengikuti inflasi; dan jaminan sosial secara riil lebih rendah daripada lebih dari satu dekade lalu. Rencana yang lebih komprehensif dan jangka panjang sangat dibutuhkan untuk memastikan standar hidup tidak tenggelam lebih jauh,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Lebih dari setengah dari mereka yang disurvei Pelacak Dampak Keuangan Coronavirus menganggap keadaan keuangan mereka lebih buruk daripada selama pandemi awal. Ketika pertanyaan yang sama diajukan pada Oktober, hanya sepertiga yang berpikir bahwa situasi mereka telah memburuk.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1,87 Triliun untuk 2023


Laporan yang diterbitkan Senin menggambarkan panjang yang akan dilakukan banyak orang untuk menghemat uang. Dari mereka yang mengalami kesulitan keuangan yang serius, 71 persen telah mengurangi kualitas makanan yang mereka makan, 36 persen telah menjual atau menggadaikan harta benda dan 27 persen telah membatalkan atau tidak memperbarui asuransi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Langkah-langkah untuk menghemat tagihan energi tahun ini termasuk mengurangi mandi dan memasak, sementara lebih dari seperlima pekerja lepas telah menghentikan atau mengurangi iuran pensiun. Orang tua tunggal, penyewa sosial, dan rumah tangga dengan anak-anak paling terpukul.


“Sangat mengkhawatirkan bahwa orang berpotensi menyimpan masalah keuangan masa depan bagi diri mereka sendiri,” kata Profesor di University of Bristol Sharon Collard.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi