Bisakah Pengadilan Paksa Elon Musk Tetap Setujui Kesepakatan dengan Twitter?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

CEO Salesforce Bret Taylor yang men-tweet atas nama dewan direksi Twitter mengklaim anggota dewan sudah bertekad untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati Musk. Mereka akan mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger.

ADVERTISEMENTS


“Kami yakin kami akan menang di Pengadilan Kanselir Delaware,” kata Taylor.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Pemegang saham Twitter menyeret Musk ke pengadilan dengan harapan Musk dapat menyelesaikan kesepakatan.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Profesor ukum dan bisnis Columbia University Ronald Gilson menilai pada akhirnya, pertarungan antara Musk dan Twitter adalah tentang uang. “Ada banyak pertanyaan yang tertanam dalam bagaimana para ahli akan menghitung jumlah kesepakatan, tetapi Pengadilan Kanselir memiliki banyak cara untuk membuat kedua belah pihak bernegosiasi untuk menghindari persidangan” kata Gilson.

ADVERTISEMENTS


Kedua pihak yang menemukan kompromi untuk menghindari persidangan akan menjadi hasil yang relatif biasa. “Pemahaman saya bahwa perjanjian akuisisi ditulis untuk sangat membatasi kemampuan Musk untuk melakukan persis seperti yang dia lakukan sekarang,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS


Teks perjanjian yang sebenarnya mencakup bahasa tentang konsep hukum yang dikenal sebagai kinerja khusus, alternatif untuk memberikan ganti rugi dalam perselisihan. Dalam situasi tepat, ini akan mengharuskan transaksi diselesaikan.

ADVERTISEMENTS


Musk mengklaim seluruh akuisisi Twitter-nya ditahan pada bulan Mei karena dia mengklaim Twitter telah menipunya tentang jumlah bot pada layanan mereka. Banyak orang yang mengatakan Musk hanya melakukan taktik mengulur yang transparan.

ADVETISEMENTS


Dilansir Mashable, Senin (11/7/2022), pada bulan Juni, Twitter memberi Musk data untuk menghilangkan ketakutan spam botnya. Surat yang ditulis oleh pengacara Musk ke Twitter mengklaim bahwa Musk telah melakukan upaya itikad baik untuk menghitung secara akurat pengguna harian aktif yang dapat dimonetisasi dan dia tidak senang tentang apa yang dia temukan.


“Sementara analisis ini tetap berlangsung, semua indikasi menunjukkan bahwa beberapa pengungkapan publik Twitter mengenai spam bot merupakan salah atau menyesatkan secara material,” kata surat itu.


Sekarang klaim robot spam dalam surat itu sepertinya akan menjadi pilar utama dari argumen hukum yang akan dibuat oleh pengacara Musk di pengadilan Delaware. Jika itu tidak berhasil dan kedua belah pihak tidak berkompromi, sepertinya Musk akan menjadi pemilik baru Twitter yang tidak lagi diinginkannya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version