Sabtu, 04/05/2024 - 03:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Anggota DPD Bantah Kak Seto Soal Pendidikan di Pesantren

ADVERTISEMENTS

Pendidikan pesantren dinilai ideal karena menggabungkan kurikulum umum dan agama.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

YOGYAKARTA — Anggota DPD, Hilmy Muhammad menekankan, sistem pendidikan di pondok pesantren tidak pernah ditutup-tutupi. Bahkan, sebagian ponpes memadukan kurikulum yang disusun Kemendikbud dan Kemenag. Ini jadi kurikulum yang ideal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hal ini disampaikan Hilmy menyusul pernyataan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau Kak Seto yang mengkritisi sistem pondok pesantren tertutup sehingga orang tua sulit memantau anak-anaknya. Hilmy menekankan, tidak ada yang tertutup dari sistem pendidikan ponpes dan semua bisa dicek.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Hilmy merasa, ketika yang dikritik komunikasi antara santri dengan orang tua, masing-masing pondok pesantren tentu memiliki cara sendiri. “Ada kunjungan rutin setiap bulan, juga bisa melalui telepon yang disediakan pesantren, bisa juga dipantau melalui pengurus,” ujar Gus Hilmy melalui rilis yang diterima dikutp HARIANACEH.co.id, Selasa (12/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
MK Mulai Gelar Rapat Permusyawaratan Hakim Putuskan Hasil PHPU 2024

Katib Syuriah PBNU tersebut menyayangkan atas kritik tersebut. Sebab, justru menandakan ketidaktahuan Kak Seto dengan sistem pendidikan di pondok pesantren. Ia mengingatkan, di mana-mana, model pendidikan dengan asrama pasti seperti itu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Tidak hanya dengan orang tua, akses kepada dunia luar dibatasi agar lebih fokus belajar. Lagi pula, kasus-kasus seperti kekerasan seksual maupun psikologi bisa terjadi di mana saja,” ujar Hilmy.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Anggota MUI Pusat itu berharap, kasus pada satu pesantren tidak digeneralisir. Hilmy turut meminta agar semua pihak tidak memperkeruh keadaan karena saat ini pihak berwajib memang telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Hilmy menilai, jika kasus ini terjadi di sekolah, tentu kita tidak akan menutup sekolah tersebut. Juga tidak akan menyalahkan sistem dan kurikulum di sekolah, namun akan fokus kepada kasusnya. Karenanya, ia berharap semua menahan diri.

Berita Lainnya:
Anies Sebut Ada Penggiringan Opini Seolah Pilpres 2024 Sudah Usai

Hilmy menekankan, melihat pesantren tidak bisa hanya dari satu dari satu sisi, utamanya sebagai bagian dari masyarakat. Dalam UU Pesantren, selain fungsi keagamaan dan pendidikan, pesantren memiliki fungsi pemberdayaan masyarakat.

Ia merasa, kritik Kak Seto seperti menghilangkan pemberdayaan yang telah menahun dilakukan ponpes membentuk karakter santri. Seperti nila setitik rusak susu sebelanga, kritik Kak Seto seolah mencabut akar pesantren sebagai bagian dari masyarakat.

“Dan ada banyak yang bisa dilihat, tidak hanya dalam aspek pembinaan ibadah dan akhlak, tapi bahkan dalam pembinaan sosial kemasyarakatan santri,” kata Hilmy.

Salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak itu menyarankan, agar Kak Seto bisa lebih mengenal pondok pesantren dengan mengunjungi terlebih dulu pesantren-pesantren. Sehingga, Kak Seto lebih mengenal dan mengetahui kondisi sebenarnya.

“Sehingga, kritik yang disampaikan tidak hanya berdasarkan keluhan sebagian kecil orang tua yang memondokkan putranya,” ujar Hilmy.


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi