Kurva Pandemi Covid-19 Naik, Kemenkes: Sudah Diprediksi Sejak Awal

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS


Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso itu menjelaskan, prediksi puncak kasus ada di angka 20 ribu dihitung dari sepertiga dari luncak kasus varian Omicron yang terjadi pada Januari hingga Februari lalu. Perkiraan angka tersebut juga didasari dengan laporan dari negara-negara lain yang mengatakan sekitar 30 persen adanya lonjakan kasus sejak adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


“Namun, masyarakat tidak perlu panik, karena sudah diingatkan sejak awal kalau kenaikan kasus karena subvarian baru,” tutur Syahril.

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


Syahril melanjutkan, faktor lain yang menyebabkan kenaikan kasus pada pekan ini adalah meningkatnya tracing dan testing yang semakin intensif dilakukan. Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada Ahad (17/7/2022), sebanyak 80.354 spesimen diperiksa dan 60.848 orang menjalani PCR.

ADVERTISEMENTS


 

ADVETISEMENTS


Syahril pun menekankan, kenaikan kasus COVID-19 saat ini jangan disikapi sebagai suatu hal yang buruk. Karena, dengan semakin banyak orang yang ditesting maka akan lebih mudah melakukan isolasi.


 


“Jadi jangan disikapi sebagai satu hal buruk, tapi kita lihat negara lain 150 ribu per hari tinggi, yang terpenting saat ini adalah tidak banyak yang masuk rumah sakit dan hospitalisasi tidak tinggi, begitu pun angka kematian rendah,” terangnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version