Selasa, 07/05/2024 - 00:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Amnesty Sebut Taliban Hancurkan Kehidupan Perempuan Afghanistan

ADVERTISEMENTS

Kehidupan perempuan dan anak perempuan di Afghanistan telah dihancurkan

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

LONDON – Organisasi hak asasi manusia (HAM) Amnesty International mengatakan, kehidupan perempuan dan anak perempuan di Afghanistan telah dihancurkan oleh kebijakan diskriminatif Taliban. Sejak merebut kembali kekuasaan di Afghanistan pada Agustus tahun lalu, Taliban memang belum menepati janjinya tentang pemenuhan hak-hak dasar bagi kaum perempuan di negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam laporannya yang dirilis Rabu (27/7), Amnesty menyoroti tentang kebijakan Taliban melarang anak perempuan di Afghanistan bersekolah mulai dari kelas tujuh. Pembatasan akses terhadap perempuan untuk bekerja dan aturan pemakaian burka turut disorot.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam laporan tersebut, Amnesty pun menuding Taliban menghancurkan perlindungan bagi perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Taliban disebut turut berkontribusi pada lonjakan pernikahan anak di Afghanistan. Laporan Amnesty juga mendokumentasikan penyiksaan dan pelecehan terhadap wanita yang ditangkap oleh Taliban karena memprotes kebijakan-kebijakan pembatasan itu.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Perundingan Gencatan Senjata Gaza akan Dilanjutkan di Kairo Hari Ini

“Secara keseluruhan, kebijakan-kebijakan ini membentuk sistem represi yang mendiskriminasi perempuan dan anak perempuan di hampir setiap aspek kehidupan mereka. Tindakan keras yang menyesakkan terhadap populasi wanita Afghanistan ini meningkat dari hari ke hari,” kata Amnesty dalam laporannya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Terkait peningkatan pernikahan anak, Amnesty mengungkapkan, hal itu dipengaruhi oleh krisis ekonomi dan kemanusiaan yang tengah melanda Afghanistan. Kurangnya prospek pendidikan dan pekerjaan bagi perempuan serta anak perempuan turut berperan dalam melonjaknya pernikahan anak.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Namun menurut Amnesty, mereka pun menemukan adanya perempuan dan anak perempuan yang dipaksa menikah dengan anggota Taliban. Tekanan kepada mereka muncul dari Taliban atau keluarganya sendiri. Laporan Amnesty dibuat oleh para peneliti mereka saat mengunjungi Afghanistan pada Maret lalu. Mereka mewawancarai 90 perempuan dan 11 anak perempuan dengan rentang usia antara 14-74 tahun di seluruh Afghanistan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Zelenskyy Curhat Ukraina Kekurangan Rudal Sistem Pertahanan Udara 

Dengan penemuannya tersebut, Amnesty meminta masyarakat internasional mengambil tindakan untuk melindungi perempuan dan anak perempuan Afghanistan. “Kurang dari satu tahun setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, kebijakan kejam mereka merampas hak jutaan perempuan dan anak perempuan untuk menjalani kehidupan yang aman, bebas, dan memuaskan,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnès Callamard.

“Jika komunitas internasional gagal bertindak, itu akan menelantarkan perempuan dan anak perempuan di Afghanistan, serta merusak hak asasi manusia di mana pun,” tambah Callamard.


sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi