Sabtu, 27/04/2024 - 02:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Didukung BRI, Usaha Dawet Kemayu Bangkit dari Keterpurukan

ADVERTISEMENTS

Nasabah BRI di Yogyakarta sukses berbisnis Dawet Kemayu dengan sistem waralaba

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA – Siapa sangka nostalgia minuman masa kecil dapat meNGubah jalan hidup seseorang. Retno Intansari tidak pernah membayangkan kesuksesannya dalam mengembangkan bisnis bermula dari minum segelas dawet yang biasa dia nikmati semasa kecil.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Intan dan suaminya Muhammad Nadzir Alimudin merupakan nasabah BRI KCP Godean, Kantor Cabang BRI Yogyakarta Cik Di Tiro. Melalui usaha Dawet Kemayu, mereka telah memiliki lebih dari 200 outlet di lebih dari 30 kota di Pulau Jawa dengan omzet menembus Rp 1 miliar per bulan selama masa pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Tidak mudah memang, perjalanan jatuh bangun telah Intan dan suami jalani selama mengembangkan usahanya. Usaha kuliner sebelumnya yaitu ayam geprek yang menjadi tren pada masanya. Intan memanfaatkan pinjaman dari BRI untuk mengembangkan usaha ayam geprek hingga berjalan lebih dari tujuh tahun dengan delapan cabang dan 24 outlet waralaba.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Tips Mudik Lewat Pelabuhan Merak-Bakauheni


Namun dunia berkata lain, euforia ayam geprek mulai turun hingga akhirnya pada tahun 2019 Intan dan suaminya terpaksa menutup beberapa cabang outlet miliknya. Penutupan dilakukan karena pendapatannya tidak mampu lagi menanggung biaya operasional sewa dan gaji karyawan. Namun dia juga tidak pernah tega jika harus merumahkan karyawannya saat itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Di tengah keterpurukan usahanya, Intan seperti menemukan sebuah jalan hidup lain saat menemukan inspirasi dari minuman segelas dawet ireng khas Purworejo. Ide muncul untuk membuat dawet menjadi lebih modern dan bersaing dengan minuman kekinian lain yang sedang terkenal seperti boba dan thai tea.


Setelah berkonsultasi dengan BRI, Intan berpendapat diperlukan sebuah inovasi dan kreativitas untuk membawa dawet naik kelas. Tak main-main, Intan serius dan memberanikan diri membuka outlet dengan merk Dawet Kemayu pertamanya di Yogyakarta pada awal Maret 2020. 

Berita Lainnya:
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk di ASEAN


Sebuah langkah inovasi dilakukan Intan. Dawet yang biasa berbahan baku santan diganti dengan menggunakan krim nabati yang jauh lebih sehat jika dibandingkan santan yang mengandung banyak lemak dan karbohidrat. Namun dari segi rasa, krim nabati tidak kalah gurih dan nikmat dibanding santan.


Cendol dari Dawet Kemayu pun beda dibandingkan cendol biasanya. Cendol sangat kenyal, nikmat seperti boba hingga penikmat Dawet Kemayu bisa merasakan sensasi boba dalam dawet. Gula yang digunakan pun unik, kombinasi gula jawa dan gula aren menambah manisnya Dawet Kemayu pas bagi penikmat.


Packaging Dawet Kemayu juga terbilang tidak biasa. Selain dalam bentuk gelas plastik, botol, dan thinwall pack, tersedia pula kemasan hampers yang cukup untuk keluarga yang dapat digunakan untuk oleh-oleh khas dari kota Yogyakarta atau hampers hari raya.


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi