Minggu, 19/05/2024 - 11:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China Sebut AS Berperan Sebagai Penghasut Atas Krisis Rusia-Ukraina

AS menyudutkan Rusia dengan ekspansi berulang dari aliansi pertahanan NATO

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 BEIJING — China menyebut Amerika Serikat sebagai “penghasut utama” atas krisis Rusia dan Ukraina. Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia, TASS yang diterbitkan pada Rabu (10/8/2022), Duta Besar China untuk Moskow, Zhang Hanhui, menuduh Washington menyudutkan Rusia dengan ekspansi berulang dari aliansi pertahanan NATO dan dukungan untuk menyelaraskan Ukraina dengan Uni Eropa.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Sebagai pemrakarsa dan penghasut utama krisis Ukraina, Washington, memberlakukan sanksi komprehensif yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia, dan terus memasok senjata dan peralatan militer ke Ukraina,” kata Zhang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


“Tujuan utama mereka adalah untuk menguras dan menghancurkan Rusia dengan perang yang berlarut-larut dan sanksi,” ujar Zhang menambahkan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dunia Tekan Israel Setop Serang Rafah


Dalam wawancara tersebut, Zhang mengatakan, hubungan China-Rusia telah memasuki periode terbaik dalam sejarah. Hal ini ditandai dengan meningkatnya tingkat rasa saling percaya, tingkat interaksi yang tinggi, dan kepentingan strategis terbesar. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perjalanan ke Beijing pada Februari untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Kunjungan itu dilakukan ketika tank-tank Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina. Dalam pertemuan itu, Putin dan Xi menyetujui kemitraan “tanpa batas” yang lebih unggul daripada aliansi Perang Dingin.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Zhang mengatakan, Amerika Serikat sedang mencoba menerapkan taktik yang sama di Ukraina dan Taiwan untuk menghidupkan kembali mentalitas Perang Dingin, menahan China dan Rusia, serta memprovokasi persaingan dan konfrontasi kekuatan besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Israel Gerebek Kantor Aljazirah di Nazareth, Peralatan Jurnalis Disita


“Non-intervensi dalam urusan internal adalah prinsip paling mendasar untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di dunia kita,” kata Zhang.

ADVERTISEMENTS


Rusia menyebut invasi ke Ukraina sebagai “operasi militer khusus”. Rusia mengatakan, operasi itu bertujuan untuk menjaga keamanan dan melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina dari penganiayaan. Ukraina dan Barat mengatakan, alasan tersebut adalah dalih tak berdasar untuk perang agresi kekaisaran terhadap negara tetangga yang telah memperoleh kemerdekaan ketika Uni Soviet bubar pada 1991.

ADVERTISEMENTS


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi