Jumat, 26/04/2024 - 14:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PKS: Indonesia Harus Makin Dewasa dalam Bernegara

ADVERTISEMENTS

PKS mengatakan, sudah saatnya Indonesia masuk ke demokrasi yang subtansial.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Mulyanto menyampaikan sejumlah harapan untuk Indonesia di usianya ke-77 tahun. Menurutnya, di usia tersebut Indonesia harus semakin dewasa dalam bernegara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Terutama dalam mengelola dinamika perbedaan pandangan dalam demokrasi,” ujar Mulyanto, Selasa (16/8).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Indonesia juga sudah harus meninggalkan fase transisi dari demokrasi saat ini. Ia mengatakan, sudah saatnya Indonesia masuk ke dalam demokrasi yang substansial. 

ADVERTISEMENTS


“Sehingga, sumber daya energi bangsa dapat secara optimal didayagunakan bagi pembangunan nasional,” ujar Mulyanto.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Penegakan hukum di Indonesia juga harus lebih transparan, akuntabel, dan adil sehingga dapat memayungi proses demokrasi ke depan. Di samping itu, dampak pandemi Covid-19 yang belum usai, krisis global yang dipicu oleh perang Rusia-Ukraina, dan turbulensi harga migas dan pangan memicu inflasi nasional pada bulan Juli sebesar 4.9 persen (y-on-y) tertinggi sejak 2015. Ini juga harus menjadi perhatian khusus pemerintah.

Berita Lainnya:
PKS Sudah Siap Berkontestasi dalam Pilkada Jakarta


“Kita harus lebih hati-hati dalam mengelola sektor migas dan pangan, baik dari sisi ketersediaan maupun harga,” ujar Mulyanto.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah harus memberikan dukungan sepenuhnya terhadap tahapan pemilu yang sedang disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022, Jokowi menegaskan agar tak ada lagi politik identitas, politisasi agama, serta polarisasi sosial dalam penyelenggaraan pemilu ini.

Berita Lainnya:
Menkeu Sri Mulyani Mendadak Rapat, Bahas Serangan Iran ke Israel?


“Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial,” ujar Jokowi, Selasa (16/8/2022).


Ia mengatakan, demokrasi di Indonesia harus semakin dewasa. Selain itu, konsolidasi nasional dinilainya juga perlu untuk terus diperkuat.


Jokowi pun mengapresiasi para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga tokoh kebudayaan yang telah berkontribusi besar dalam memperkokoh fondasi kebangsaan, serta merawat persatuan dan kesatuan nasional. Selain itu, ia juga berharap adanya dukungan dari semua lembaga negara untuk menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia, serta memperkokoh ideologi bangsa. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi