Sabtu, 27/04/2024 - 11:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menteri LHK Ajak Integrasikan Sampah Daur Ular dan Ekonomi Sirkular

ADVERTISEMENTS

Produsen lebih aktif mengedukasi masyarakat untuk melakukan pilah sampah dari rumah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membangun komitmen bersama dengan beberapa pihak untuk mendorong pengelolaan sampah dengan perbesar kemasan plastik (size up) dan daur ulang. Perhelatan solo triathlon dari Bali ke Jakarta menempuh jarak 1.293 kilometer merupakan bagian dari kampanye ‘The Rising Tide-A Grassroot Movement for Sustainability’.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kegiatan itu memiliki misi mendorong untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan. Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, komitmen bersama bertajuk ‘Indonesia Stop Wariskan Sampah’ juga disepakati oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), komunitas penggerak lingkungan yang diwakili Mulung Parahita yang dipimpin Muryansyah, serta produsen daur ulang plastik yang diwakili Le Minerale.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Terima kasih atas kreativitas, inisiatif dan langkah-langkah positif yang memberikan inspirasi ini. Ini adalah kampanye untuk kesadaran. Karena itu, sebelum berbicara kebijakan pemerintah, yang paling penting adalah kampanyenya dulu,” kata Siti saat menyambut kedatangan Muryansyah di KLHK, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jatim Berkomitmen Menuju 100 Persen Setop Buang Air Besar Sembarangan


Dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (20/8/2), Siti juga menyinggung timbulan sampah plastik. “Membangun kesadaran masyarakat itu adalah yang paling berat setelah (komitmen bersama) ini, pekerjaan rumahnya sangat banyak. Ini adalah hadiah untuk bangsa Indonesia dan kita harus lanjutkan, abadikan, dan kerjakan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dia mengingatkan, semua pihak yang terlibat wajib berkomitmen melaksanakan Peraturan Menteri (Permen) LHK Nomor 75 Tahun 2019 dan bekerja bersama mengelola pengurangan sampah. Caranya dengan memprioritaskan konsumsi produk kemasan besar dan mengintegrasikan kebiasaan daur ulang dan ekonomi sirkular di Indonesia.

Melalui komitmen bersama itu pula, menurut Siti, produsen diharapkan bisa lebih aktif mengedukasi masyarakat untuk melakukan pilah sampah dari rumah. Selain itu, mendukung kegiatan untuk mendongkrak angka pengumpulan (collection rate) dan daur ulang sampah (recycling rate), mendorong gerakan ekonomi sirkular sebagai bagian dari extended producers responsibility (EPR).

Berita Lainnya:
Menteri AHY: Silaturahim Jadi Kekuatan Bangsa Usai Pemilu

Melalui Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, kata dia, KLHK menargetkan pengurangan sampah hingga sebesar 30 persen pada 2030. Target pengurangan tersebut dilakukan, antara lain mendorong produsen air minum dalam kemasan (AMDK) memprioritaskan pengurangan produk desain berbentuk mini menjadi lebih besar hingga ke ukuran satu liter, untuk mempermudah pengelolaan, dan pendaurulangan sampahnya.


“Pengumpulan sampah plastik akan lebih mudah dilakukan apabila bentuknya besar, bukan ukuran mini seperti saset sabun, deterjen atau shampo, sedotan, gelas plastik air mineral dan bungkus plastik lainnya, yang sulit didaur ulang dan tidak punya nilai ekonomi,” kata Siti.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi