Selasa, 07/05/2024 - 04:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Palestina Tagih Janji Amerika Serikat 

ADVERTISEMENTS

Salah satunya mendukung Palestina sebagai negara anggota penuh di PBB.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 RAMALLAH — Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan, Amerika Serikat (AS) perlu memenuhi janji-janjinya terkait Palestina. Salah satunya mendukung Palestina sebagai negara anggota penuh di PBB.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Hal itu disampaikan Shtayyeh saat bertemu Utusan AS untuk Israel dan Palestina Hady Amr di Ramallah, Rabu (31/8/2022). Shtayyeh mengungkapkan, Palestina sedang mengalami tekanan yang cukup besar. Di satu sisi, Palestina menghadapi tindakan represif Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk penyerangan ke Masjid Al-Aqsa, pembunuhan di luar proses hukum, dan perampasan tanah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Di sisi lain, Palestina juga menghadapi krisis keuangan dan kurangnya cakrawala politik. Karena itu, Shtayyeh menegaskan kembali perlunya kemauan politik AS untuk mendukung Palestina dan merealisasikan janji-janjinya yang pernah disampaikan, khususnya pembukaan kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem guna melindungi solusi dua negara.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Indonesia Desak PBB Ambil Tindakan Cepat Turunkan Ketegangan di Timur Tengah


“Kami juga berusaha menghidupkan kembali pengajuan politik dengan meminta untuk menjadi anggota penuh negara di PBB mengingat tidak adanya inisiatif politik untuk menyelesaikan masalah Palestina,” kata Shtayyeh seraya menyerukan AS untuk tidak mengganggu upaya ini dan mengakui negara Palestina, dilaporkan laman kantor berita Palestina, WAFA.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menyampaikan rencananya membuka kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem. Hal itu diharapkan dapat memulihkan dapat memperdalam hubungan Washington dengan Palestina.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Perkembangan Militer Jadi Prioritas dari Angkatan Bersenjata Iran


Pada Desember 2017, AS, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. AS menjadi negara pertama di dunia yang memberi pengakuan semacam itu. Pada Mei 2018, Washington memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel ke Yerusalem. Di tahun yang sama, pemerintahan Trump menutup konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem Timur.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Sejak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Pelestina memutuskan mundur dari negosiasi damai dengan Israel yang dimediasi AS. Palestina menilai Washington tak menjadi mediator yang netral karena terbukti membela kepentingan politik Tel Aviv. 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi