Sabtu, 18/05/2024 - 02:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Kemenkeu: Laju Inflasi Kemungkinan Melonjak pada September dan Oktober

Kemenkeu yakin meski laju inflasi naik indeks harga konsumen akan normal November

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Pemerintah menyebut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu laju inflasi pada September dan Oktober 2022. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pihaknya belum bisa memastikan besaran inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


“Memang kita lihat kenaikan harga BBM kemarin akan mendorong inflasi September dan Oktober meningkat,” ujarnya kepada wartawan, Senin (5/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tiga Bandara Injourney Airports Layani Calon Jamaah Haji Melalui Makkah Route


Namun, dia memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) akan kembali normal pada November mendatang. “Kita nanti akan melihat semoga November kembali ke pola normal. Biasanya inflasi seperti ini cepat dalam satu sampai dua bulan naik, kemudian bulan ketiga mulai normalisasi,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dari sisi lain, Suahasil menyebut subsidi akan melonjak sebesar Rp 650 triliun meski harga BBM sudah dinaikkan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Dengan kenaikan pertalite dan solar yang kemarin, maka kita perkirakan tidak jadi Rp 698 triliun, tapi sekitar Rp 650 triliun. Jadi subsidinya masih besar sekali sebenarnya,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Kemendag Targetkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Dibayar Mei


Adapun perkiraan subsidi sebesar Rp 650 triliun telah dihitung berdasarkan kuota pertalite dan solar yang baru. Artinya, pertalite tadinya diperkirakan hanya 23 juta kiloliter (kl) sudah naik menjadi 29 juta kl dan solar yang tadinya diperkirakan 15 juta kl, sudah naik menjadi 17,4 juta kl.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi