Minggu, 19/05/2024 - 20:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Peneliti Sebut Keretakan di Tubuh TNI akibat Politisasi Pemimpin Sipil

BANDA ACEH – Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf membeberkan alasan keretakan yang terjadi di tubuh TNI.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Al Araf menilai ketidakharmonisan yang timbul di tubuh TNI dan Polri disebabkan pola kontrol pemimpin sipil.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dirinya mengakui bahwa pemimpin sipil punya hak memilih pimpinan di TNI dan Polri. Akan tetapi, menurutnya penggunaan hak itu perlu dilakukan secara objektif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti Anggota DPR RI Komisi I Effendi Simbolon yang menduga hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman retak.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dissenting Opinion Arief Hidayat: Pemerintahan Jokowi Lakukan Pelanggaran TSM di Pilpres

“Dengan mempertimbangkan banyak variabel dan jangan hanya pertimbangan politis,” ujar Al Araf kepada GenPI.co, Kamis (8/9).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Selain itu, menurutnya, proses pengangkatan pimpinan ditubuh TNI dan Polri yang mempertimbangkan dimensi poltis mengakibatkan terjadinya ketegangan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Semestinya pemimpin sipil menerapakn pola kontrol sipil objektif atau democratic civilian kontrol,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Sial Betul Nasib Marselino Ferdinan, Sudah Dirujak Netizen dan Disindir Halus Erick Thohir, Kini Nasibnya Klub Tidak Jelas

Dengan demikian, kata dia, ruang politisasi di tubuh TNI maupun Polri bisa diredam dari dalam.

ADVERTISEMENTS

“Pemimpin sipil jangan mempolitisasi TNI maupun Polri,” kata dia.

ADVERTISEMENTS

Sebab, menurutnya, hal tersebut akan berdampak negatif pada pembangunan profesionalsme TNI dan Polri.

“Hal tersebut juga dapat mengakibatkan konflik internal di talam tubuh mereka seperti terjadi dalam kasus Panglima dan KSAD,” ujar Al Araf.(*)

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi