BANDA ACEH – Istri mantan Bupati Cirebon angkat bicara atas tudingan netizen anaknya terlibat pembunuhan Vina.Hal tersebut diungkapkan oleh Wahyu Tjiptaningsih yang saat ini merupakan Wakil Bupati Cirebon pada 2021-2024 dan istri dari mantan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra.
Wahyu menuliskan di akun instagramnya jika dirinya ingin klarifikasi perihal kasus Vina Cirebon yang sedang hangat dibicaranya di berbagai media.
“Bahwa saya dan keluarga saya tidak ada sangkut paut sama sekali dengan kasus tersebut dan anak saya tidak ada yang bernama (Dani/Andi) seperti rekan-rekan yang kaitkan dengan DPO kasus tersebut.
Mungkin netizen menyangkutpautkan dengan anak saya yang bernama Ramadani @ramadanisastra yang ada kemiripan nama.
“Untuk itu saya tegaskan sekali lagi kalo Dani yang tertera dalam DPO kasus Vina bukan anak saya,” tambahnya.
“Saya sebagai perempuan turut prihatin atas kejadian yg terjadi dalam kasus Vina. Mari Kawal sama sama dan menunggu keterangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian,” tutupnya.
Postingan dari Wakil Bupati Cirebon tentunya langsung mendapatkan berbagai tanggpan dari netizen, dimana ada yang mempertanyakan kenapa akun @ramadanisastra tidak ada postingan sama sekali.
“@bundaayutjiptaningsih tapi kok IG nya bang @ramadanisastra Gak ada postingan sama sekali, serta gak ada Foto profile seperti umumnya,” tulis akun @im_nerazzuri.
Selain itu ada juga netizen yang menanyakan foto dari anak mantan Bupati Cirebon tersebut dan meminta agar mengupload foto keluarga mereka.
Munculnya dugaan salah satu DPO pembunuh Vina adalah anak mantan Bupati Cirebon berawal dari postingan netizen di media sosial.
Pegakuan Salah Satu Tersangka Pembuh Vina yang Telah Bebas
Saka Tatal merupakan salaha satu tersangka pembunuhan Vina yang divonis oleh pengadilan dan telah bebas pada April 2024 lalu.
Didampingi oleh kuasa hukumnya Titin Prialianti SH MH, Saka mengungkapkan pengakuan yang mengejutkan.
Pasalnya dalam pengakuan tersebut, Saka mengatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pembunuhan Vina dan Eki.
Bahkan Saka mengatakan jika dirinya dipaksa mengakui ikut terlibat dalam aksi pembunuhan Vina.
Saka mengakui jika dirinya terlibat dalam pembunuhan Vina setelah dipaksa serta mengalami penyiksaan hingga diestrum.
Remaja tersebut mengatakan dirinya terpaksa mengaku karena tidak kuat mengalami siksaan yang dilakukan.
Saka menceritakan jika dirinya ditangkap saat mengisi BBM untuk sepeda motor pamannya disebuah SPBU.
Setelah membeli bahan bakar, Saka menjelaskan jika dirinya ingin mengantarkan sepeda motor milik pamannya.
“Saat mau mengantar motor sudah ada polisi, saya niatnya hanya mengantar motor malahan ikut ditangkap juga tanpa penjelasan apapun,” terangnya.
Saka menceritakan bawa sesampainya di Polresta, dirinya langsung dipukuli, disiksa hingga diestrum agar mengakui jika dirinya terlibat dalam pembunuhan Vina.
Remaja yang sempat mendekam dipenjara ini mengatakan bahwa yang menyiksanya anggota Polisi semua dan dirinya tidak mengatahi nama-nama mereka.
Saka megatakan bahwa dirinya tidak mengenal serta tidak pernah mengikuti kelompak geng motor.
Bahkan menurut Saka, bagaimana ikut geng motor karena dirinya sendiri tidak memiliki sepeda motor.
