Konsumsi Daging Merah Secara Teratur Bisa Jadi Diet Seimbang, Caranya?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Daging merah baik dikonsumsi secara teratur apabila dimakan tidak berlebihan.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Sebagian orang mungkin bertanya-tanya apakah makan daging merah secara rutin merupakan kebiasaan yang sehat. Terlebih, dengan semakin populernya pola makan nabati.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Rupanya, beberapa jenis daging merah baik jika dikonsumsi teratur dan bisa jadi bagian diet seimbang. Asalkan, mengonsumsinya dalam jumlah sedang dan tidak berlebihan.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Secara umum, memang tidak semua daging diciptakan sama. Kandungan nutrisi daging (terutama lemak) dan cara pengolahannya akan menentukan seberapa sehat daging itu untuk dikonsumsi setiap hari. 

ADVERTISEMENTS


Selama ini, beredar aneka mitos soal daging merah yang sebagian belum terjamin kebenarannya. Berikut penjelasan dari aspek sains tentang dampak mengonsumsi daging merah setiap hari bagi tubuh, dikutip dari laman Eating Well, Sabtu (24/9/2022).

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


Merasa lebih kenyang

ADVETISEMENTS


Menyantap daging tanpa lemak yang merupakan makanan berprotein tinggi dan rendah kalori akan membuat seseorang kenyang lebih lama. Pemilik Genki Nutrition, Jonathan Valdez, yang juga merupakan juru bicara media Akademi Nutrisi dan Dietetika di New York menyarankan pilihan daging merah tanpa lemak seperti steak, ground beef, top sirloin steak, eye of round roast, atau tenderloin steak.


 


Mendukung kesehatan otot


Protein dalam daging dapat membantu menurunkan berat badan serta membangun dan mempertahankan massa otot. Valdez memberi gambaran, sekitar 121 gram //tenderloin steak// mengandung 255 kalori, 37 gram protein, 11 gram lemak, dan nol gram karbohidrat.


 


Tingkat energi meningkat


Kelelahan dan tak berenergi adalah gejala umum anemia, suatu kondisi yang dapat berkembang jika kekurangan zat besi. Daging tanpa lemak adalah sumber zat besi yang baik. Terlebih, tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik jika berasal dari sumber hewani.


 


Meningkatkan metabolisme 


Selain protein, daging merah merupakan sumber vitamin B12. Ahli diet terdaftar Kris Sollid yang juga merupakan sekaligus direktur senior komunikasi nutrisi di International Food Information Council mengatakan vitamin B12 sangat penting untuk metabolisme.


 


Meningkatkan kesehatan jantung


Vitamin B12 juga penting untuk kesehatan jantung, saraf, dan otot, menurut Sollid. Hati sapi dan daging giling adalah salah satu sumber vitamin B12 tertinggi. Akan tetapi, konsumsi daging merah dan makanan olahan sebaiknya juga tidak berlebihan.


 


 


Risiko penyakit jantung


Tinjauan ilmiah tahun 2021 terhadap 13 penelitian skala besar yang diterbitkan dalam Critical Review in Food Science and Nutrition menemukan hubungan antara makan lebih banyak daging merah dan olahan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Peneliti dari Universitas Oxford mengaitkan makan tambahan 50 gram daging olahan per hari dengan risiko penyakit jantung 18 persen lebih tinggi, dan tambahan 50 gram daging merah dengan risiko sembilan persen lebih tinggi.


Artinya, konsumsi daging bisa berakhir baik atau buruk bagi tubuh, tergantung dari jenis, jumlah, dan frekuensinya. Pakar menyarankan konsumsi daging tanpa lemak sekaligus memasukkan makanan sehat lain ke daftar menu harian, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindari pula daging yang diawetkan, berlemak, dan daging olahan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version