Sabtu, 18/05/2024 - 12:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BI Tekankan Pelemahan Mata Uang Terjadi Secara Global

Dolar AS hampir menguat terhadap seluruh mata uang baik mata uang negara utama.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Bank Indonesia (BI) menyebut pelemahan rupiah karena sentimen penguatan dolar AS. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Edi Susianto mengatakan dolar AS hampir menguat terhadap seluruh mata uang baik mata uang negara utama maupun negara berkembang.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Jadi, pelemahan rupiah sebetulnya merupakan dampak dari sentimen penguatan dolar AS, padahal ekonomi Indonesia secara umum masih dinilai positif oleh pelaku pasar,” katanya pada Jumat (30/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Kementan Intensif Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih


Tentu dalam kondisi seperti ini BI mengawal dengan triple intervention. Strategi triple intervention dilakukan melalui intervensi jual di pasar spot, pasar Domestik Non-Deliverable Forward (DNDF) atau pasar berjangka valas serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Strategi triple intervention dilakukan untuk menjaga kestabilan nilai tukar dan sekaligus menjaga kecukupan likuiditas Rupiah. Edi mengatakan BI memastikan mekanisme pasar tetap berjalan dan juga untuk menghindari pelemahan yg berlebihan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Dengan triple intervention yang BI lakukan, kami melihat pelemahan rupiah relatif lebih terbatas dibandingkan negara peers dalam periode satu bulan terakhir,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Studi: Harga Rumah Bogor dan Denpasar Konsisten Naik


Nilai tukar pada 21 September 2022 terdepresiasi 1,03 persen (ptp) dibandingkan dengan akhir Agustus 2022 atau 4,97 persen (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2021. Ini dinilai relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti India 7,05 persen, Malaysia 8,51 persen, dan Thailand 10,07 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi