Gejala Infeksi Saluran Kemih Kerap Dikira Gejala Demensia, Kok Bisa?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Gejala infeksi saluran kemih kerap dikira gejala demensia karena mirip.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Demensia dan infeksi saluran kemih merupakan dua masalah kesehatan yang sangat berbeda. Akan tetapi, gejala infeksi saluran kemih kerap dikira sebagai gejala demensia karena memiliki kemiripan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Demensia merupakan istilah umum yang memayungi berbagai kondisi terkait penurunan daya ingat, kemampuan berbahasa, kemampuan menyelesaikan masalah, dan kemampuan berpikir lain, yang mengganggu keseharian. Demensia bisa bermanifestasi dalam banyak bentuk.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Menurut National Institute of Aging (NIA), beberapa gejala umum dari demensia adalah penurunan daya ingat, kemampuan menilai yang buruk, kebingungan, masalah komunikasi, serta disorientasi di tempat yang familiar. Banyak pasien demensia yang juga mengalami perubahan kepribadian hingga perubahan fisik seperti masalah keseimbangan dan otot kaku.

ADVERTISEMENTS


Di sisi lain, infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi di bagian mana pun dari sistem saluran kencing. Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh infeksi saluran kemih bisa terlihat mirip dengan gejala demensia.

ADVERTISEMENTS


Salah satu dari gejala infeksi saluran kemih tersebut adalah kebingungan tiba-tiba atau delirium. Selain itu, Alzheimer’s Society mengungkapkan bahwa infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan perubahan perilaku seperti agitasi dan menarik diri.

ADVERTISEMENTS


“(Bila gejala tersebut muncul tiba-tiba), itu mungkin disebabkan oleh infeksi saluran kemih,” ungkap Alzheimer’s Society, seperti dilansir BestLife, Jumat (30/9/2022).

ADVETISEMENTS


Infeksi saluran kemih terjadi akibat masuknya bakteri ke dalam sistem saluran kencing. Kondisi ini cukup banyak ditemukan pada lansia, khususnya wanita. Dalam 12 tahun ke belakang, ada lebih dari 10 persen lansia wanita berusia di atas 65 tahun yang mengalami infeksi saluran kemih.


“Angka ini meningkat menjadi hampir 30 persen pada wanita berusia di atas 85 tahun,” jelas studi dalam jurnal Aging Health.


Kemunculan gejala infeksi saluran kemih yang mirip dengan demensia pada kelompok lansia inilah yang kerap memunculkan kebingungan. Kebingungan ini terkadang membuat penyakit yang diderita lansia menjadi terlambat atau salah terdiagnosis.


 


Gejala Infeksi Saluran Kemih


Selain memunculkan gejala yang mirip seperti demensia, ada beberapa gejala lain yang juga bisa dipicu oleh infeksi saluran kemih. Mengenali gejala-gejala ini sejak dini dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat.


Lansia mungkin tak bisa mengomunikasikan dengan baik apa yang mereka rasakan. Oleh karena itu, para pengasuh atau keluarga lansia juga perlu mengetahui dan mewaspadai berbagai gejala infeksi saluran kemih yang mungkin dialami oleh lansia.


“Dan cari pertolongan medis (bila ada gejala) untuk memastikan lansia bisa mendapatkan pengobatan yang tepat,” ungkap Alzheimer’s Society.


Mayo Clinic mengungkapkan bahwa beberapa gejala lain dari infeksi saluran kemih adalah kemunculan rasa ingin berkemih yang sering, menetap, dan kuat. Selain itu, pasien juga bisa merasakan sensasi seperti terbakar saat berkemih, warna urin berubah atau terlihat keruh, urin berbau kuat, serta nyeri panggul.


Penggunaan antibiotik bisa membantu meringankan gejala pada sebagian besar pasien. Akan tetapi, obat ini tentu harus digunakan sesuai dengan resep dan petunjuk dokter. Konsultasikan kembali kondisi kesehatan diri bila setelah minum obat tak ada perubahan berarti.


 


Infeksi Saluran Kemih dan Demensia


Kasus infeksi saluran kemih dua kali lipat lebih umum ditemukan pada pasien demensia. Tak hanya itu, kasus infeksi saluran kemih pada pasien demensia bisa memunculkan konsekuensi yang lebih serius. Alasannya, infeksi saluran kemih bisa memberikan efek yang bertahan lama pada kognisi pasien bila tak diobati.


“Infeksi apa pun bisa mempercepat laju penyakit demensia, oleh karena itu semua infeksi perlu diidentifikasi dan diobati dengan segera,” pungkas Alzheimer’s Society.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version