Kamis, 09/05/2024 - 04:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

AS Kritik Keputusan OPEC+ Pangkas Produksi Minyak

ADVERTISEMENTS

AS nilai keputusan OPEC+ akan berdampak negatif pada negara berpenghasilan rendah

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mengkritik keputusan Organisasi Negara-Negar Pengekspor Minyak plus mitra (OPEC+) memangkas produksi minyak hingga 2 juta barel per hari (bph). Pemerintahan Presiden Joe Biden akan berusaha mengurangi kontrol OPEC+ atas harga energi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Presiden (Biden) kecewa dengan keputusan tak bijak OPEC+ untuk memangkas kuota produksi, sementara ekonomi global menghadapi dampak negatif lanjutan dari invasi Rusia ke Ukraina,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Brian Deese dalam sebuah pernyataan bersama, Rabu (5/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut mereka, keputusan OPEC+ akan berdampak negatif pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa langkah OPEC+ memangkas produksi minyak adalah kesalahan. Dia pun menuding organisasi tersebut “bersekutu” dengan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Perdagangan RI-UEA Semakin Meningkat Dalam Tiga Tahun Terakhir

Gedung Putih mengatakan, pemerintahan Biden akan terus memompa minyak dari Strategic Petroleum Reserve (SPR). Biden pun disebut telah menginstruksikan menteri energinya untuk meningkatkan produksi dalam negeri dalam jangka waktu dekat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain itu, pemerintahan Biden akan membuka pembicaraan dengan Kongres AS tentang alat dan otoritas tambahan guna mengurangi kendali OPEC atas harga energi. Belum jelas tindakan semacam apa yang bisa dilakukan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

OPEC+ telah memutuskan untuk memangkas produksi minyak hingga 2 juta bph setelah mereka melangsungkan pertemuan di Wina, Austria, Rabu lalu. Jumlah tersebut setara dengan dua persen dari pasokan global.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Petani Diminta Segera Tebus Pupuk Bersubsidi yang Kini Melimpah, Begini Caranya

Keputusan pemangkasan produksi diambil dengan pertimbangan untuk menanggapi kenaikan suku bunga di Barat dan ekonomi global yang lebih lemah. Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman mengatakan, OPEC+ perlu proaktif karena bank sentral di seluruh dunia bergerak terlambat mengatasi lonjakan inflasi dengan suku bunga yang lebih tinggi. Pemotongan produksi sebesar 2 juta bph didasarkan pada angka-angka dasar yang ada.

Saudi menolak tuduhan bahwa OPEC+ “berkolusi” dengan Rusia untuk mendorong harga energi lebih tinggi. Saudi mengatakan, Barat sering didorong oleh arogansi kekayaan ketika mengkritik OPEC.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi