Selasa, 30/04/2024 - 00:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Makin Lesu, Rupiah Diproyeksi Jebol ke Rp 15.360 per Dolar AS

ADVERTISEMENTS

pakar memprediksi rupiah makin lesu dan ditutup melemah di Rp 15.300 – Rp 15.360

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih mengalami pelemahan sampai hari ini, Selasa (11/10). Di perdagangan pasar spot, mata uang garuda tersebut melemah 0,18 persen menjadi Rp 15.345 per dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah terjadi seiring dengan menguatnya indeks dolar AS terhadap mata uang lainnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Kekhawatiran atas ketidakstabilan geopolitik di Eropa dan Asia mendorong perdagangan safe haven ke dolar,” kata Ibrahim dalam risetnya dikutip Selasa (11/10). 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
PNM Excellence Award  Bukti Nyata Apresiasi PNM Untuk Karyawan dan Unit Kerja Terbaik


Menurut Ibrahim, sejumlah data eksternal mendorong pengutan dolar AS. Data departemen tenaga kerja AS menunjukkan nonfarm payrolls naik lebih dari yang diharapkan pada September, sementara pengangguran juga turun dari Agustus. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Laporan tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap tangguh sehingga memberi the Fed cukup ruang untuk terus mengetatkan kebijakan dengan tajam karena berjuang untuk memerangi inflasi. Pasar memperkirakan kemungkinan 81 persen bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin bulan depan.


Kekhawatiran eskalasi dalam perang Rusia-Ukraina tumbuh setelah ledakan jembatan kunci antara Rusia dan Krimea, Presiden Vladimir Putin menyalahkan Ukraina. Selain itu, Ketegangan di semenanjung Korea juga meningkat setelah Korea Utara menembakkan dua rudal balistik pada hari Minggu, menyusul latihan militer AS di wilayah tersebut.

Berita Lainnya:
Dukung Arus Mudik, Bandara Samarinda Tambah Extra Flight


Pasar sekarang menunggu data inflasi IHK AS untuk bulan September minggu ini, yang diharapkan menjadi faktor dalam rencana pengetatan kebijakan Fed. Angka inflasi yang lebih kuat dari perkiraan pada bulan Agustus telah mengguncang pasar dan mendorong dolar AS.


Ibrahim memperoyeksi, pelemahan rupiah masih akan terus berlanjut. Mata uang rupiah kemungkinan diperkirakan berfluktuatif dan ditutup melemah di rentang  Rp 15.300 – Rp 15.360.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi