PSS Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas Sebelum Liga 1 dilanjutkan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Saya sangat mendukung evaluasi atas tragedi Kanjuruhan sampai tuntas

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS) selaku manajemen PSS Sleman, Andywardhana meminta evaluasi Tragedi Kanjuruhan dituntaskan sebelum kompetisi Liga 1 2022/2023 dilanjutkan kembali.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Saya sangat mendukung evaluasi atas tragedi Kanjuruhan sampai tuntas karena ini masalah kemanusiaan, ini sangat penting,” kata Andy, melalui laman resmi klub, Jumat.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Menyusul Tragedi Kanjuruhan, stakeholder sepak bola Indonesia telah melakukan diskusi dengan perwakilan FIFA dan AFC, serta beberapa kementerian terkait di Jakarta, Kamis (13/10) kemarin.

ADVERTISEMENTS

Dalam pertemuan tersebut, didapatkan tahapan-tahapan yang telah dibuat perihal kembali bergulirnya kembali Liga 1 2022-2023 yang diwacanakan akhir bulan November 2022.

ADVERTISEMENTS

Menyikapi hal tersebut, Andy menyampaikan dukungan adanya pemeriksaan atas Tragedi Kanjuruhan, sebelum merespon mengenai bergulirnya kembali kompetisi di akhir bulan November mendatang.

ADVERTISEMENTS

“Jika diputuskan akhir November, harapannya semua permasalahan sudah tuntas dan liga bisa dimulai,” ujar pria berkacamata tersebut.

ADVETISEMENTS

“Saya rasa kita semua harus mengambil momentum ini secara positif. Selanjutnya kita harus membangun komunikasi antar suporter yang pada saat ini sudah baik dan tetap baik untuk ke depannya,” lanjutnya.

Andy juga menyampaikan mengenai kesiapan skuad Super Elang Jawa apabila kompetisi Liga 1 2022/2023 kembali digulirkan di akhir November mendatang.

“Kami juga tentu berharap dengan dihentikannya kompetisi ini menjadi kesempatan bagi PSS berbenah serta mempersiapkan tim lebih baik,” katanya.

Namun, Andi juga mengingatkan mengenai format kompetisi apabila kembali bergulir harus diperhitungkan mengenai sisa waktu dengan sisa pertandingan yang dimiliki PSS.

“Kalau itu terlalu mepet sehingga pelaksanaannya terlalu padat, mungkin semacam home tournament dengan sistem series dari satu kota kemudian pindah lagi ke kota lain. Kita sama-sama berhitung dan pertimbangkan,” pungkasnya.

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version