Jumat, 14/06/2024 - 15:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Vaksin Berperan Kendalikan Pandemi Covid-19, Epidemiolog Apresiasi Produksi Vaksin Indovac

Vaksin yang terbukti efektif mencegah keparahan, produksinya menjadi sangat vital

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menegaskan, vaksin berperan untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Sehingga, vaksin Covid-19 buatan dalam negeri IndoVac yang telah diproduksi dinilai menjadi hal yang vital.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Dicky menjelaskan, sejak vaksin Covid-19 digunakan dalam mekanisme penggunaan darurat 2020 kemudian sejak saat itu hingga saat ini wilayah atau tempat yang memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi memiliki lebih sedikit kasus Covid-19. Tak hanya itu,  pasien yang mengalami keparahan atau masuk ruang intensif (ICU) dan kematian per populasi juga menjadi jauh lebih sedikit.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


“Ini bukti nyata efektivitas vaksin Covid-19 turut mengendalikan situasi pandemi. Ini menunjukkan betapa pentingnya ketersediaan vaksin yang bisa diberikan pada populasi,” ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu (15/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Pimpinan Otorita IKN Mundur, Komisi V DPR Prihatin
ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


Apalagi, dia menambahkan, Indonesia adalah negara penduduk dalam jumlah besar, setidaknya dua kali penduduk Singapura. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia ini dinilai tentu memerlukan ketersediaan vaksin dalam jumlah besar. Dicky juga mengingatkan ancaman pandemi ini masih lama.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024


Dicky memprediksi pandemi Covid-19 masih ada sampai setidaknya 20 hingga 30 tahun ke depan. Dengan situasi saat ini, dia melanjutkan, maka produksi vaksin dalam negeri yang terbukti efektif mencegah keparahan menjadi sangat vital dan strategis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


“Karena kalau tidak (ada vaksin Covid-19 produksi dalam negeri) maka Indonesia bergantung pada dunia luar atau impor,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


Padahal, dia mengingatkan, kebutuhan vaksin di luar negeri masih tinggi dan ada kesenjangan antara produksi dan kebutuhan. Diharapkan dengan adanya Indovac bisa mengisi kebutuhan vaksin, bukan hanya di dalam negeri melainkan juga regional. Lebih lanjut Dicky mengapresiasi Vaksin IndoVac produksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penghasil vaksin Biofarma yang dibuat di Indonesia sejak tahap awal hingga akhir. Menurutnya, vaksin buatan dalam negeri IndoVac adalah capaian yang vital dan penting serta sangat strategis.

ADVERTISEMENTS


Sebelumnya, presiden Joko Widodo meluncurkan sekaligus meninjau penyuntikan perdana vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yaitu Vaksin IndoVac, di pabrik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Desa Menjadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mendukung sekaligus mendorong program pengembangan vaksin di tanah air agar Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin nasional.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ البقرة [276] Listen
Allah destroys interest and gives increase for charities. And Allah does not like every sinning disbeliever. Al-Baqarah ( The Cow ) [276] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi