Kamis, 02/05/2024 - 07:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Ingatkan Jangan Sampai Pemilu 2024 Ganggu Stabilitas Ekonomi dan Keamanan

ADVERTISEMENTS

Presiden mengaku banyak negara yang menjadi pasien IMF karena kondisi global.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya stabilitas politik dan keamanan bagi sebuah negara. Ia tak ingin, perhelatan politik Pemilu 2024 justru mengganggu stabilitas ekonomi dan keamanan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ya saat ini yang namanya stabilitas politik itu sangat penting bagi sebuah negara. Stabilitas keamanan penting bagi sebuah negara. Jangan sampai perhelatan politik nanti di 2024 mengganggu stabilitas ekonomi, stabilitas keamanan,” jelas Jokowi kepada wartawan usai menghadiri HUT Partai Golkar di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, dikutip pada Sabtu (22/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Soal Ajakan Gabung Koalisi, Nasdem: Keseimbangan Politik Harus Tetap Dijalankan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Apalagi, kata Jokowi, di tengah kondisi global saat ini yang tidak pasti dan sulit dikalkulasi. Dalam pidato sambutannya, Jokowi juga menekankan bahwa stabilitas politik dan keamanan sangatlah penting dalam pembangunan sebuah negara.

ADVERTISEMENTS

Jokowi kemudian kembali menyampaikan, bahwa situasi dunia saat ini sangat sulit dikalkulasi. Bahkan, situasi pada tahun depan akan semakin lebih sulit serta diprediksi semakin gelap.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Baliho Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang Dirusak

Saat inipun, kata Presiden, sudah banyak negara yang menjadi pasien International Monetary Fund (IMF) karena kondisi global yang sulit ini. “Saya kira bapak ibu juga sudah tahu bahwa sekarang yang sudah masuk pasien IMF itu ada 14 negara, sudah masuk jadi pasien dan 28 negara lagi sudah ngantre di depan pintunya IMF. Diperkirakan akan muncul angka nanti 66 negara,” ujarnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi