Sabtu, 27/04/2024 - 12:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Boris Johnson Pertimbangkan Balik Lagi Jadi PM Inggris

ADVERTISEMENTS

Boris Johnson telah mendapat dukungan dari sejumlah anggota partai konservatif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

LONDON — Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mempertimbangkan tawaran untuk kembali menjabat dan bersaing dengan kandidat lainnya. Johnson telah kembali ke Inggris dari liburannya di Karibia menyusul pengunduran diri Liz Truss sebagai perdana menteri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Johnson belum berkomentar secara terbuka tentang tawaran itu. Namun dia telah menerima dukungan puluhan anggota parlemen dari Partai Konservatif. Dia membutuhkan 100 suara atau dukungan untuk dipertimbangkan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS

Menteri Perdagangan, James Duddridge, pada Jumat (21/10) mengatakan, Johnson menyatakan kepadanya bahwa dia siap untuk menjadi kandidat perdana menteri berikutnya. Duddridge pada Sabtu (22/10) mengatakan, Johnson telah mendapatkan 100 dukungan dari Partai Konservatif sehingga memungkinkannya untuk maju sebagai kandidat. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ratusan Kerbau di OKI Mendadak, Diduga Terjangkit Virus Septiceimia Epizootica

 

Namun penghitungan Reuters menyatakan, Johnson baru mendapatkan 40 dukungan. Sementara mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak meraih lebih dari 110 dukungan. 

 

Seorang reporter Sky News melaporkan, Johnson menerima ejekan oleh beberapa penumpang di pesawat dalam perjalanan pilang liburan dari Karibia ke Inggris. Johnson mengenakan jaket gelap dan ransel. Dia melambai kepada fotografer setelah mendarat di Bandara Gatwick London.

 

Johnson meninggalkan jabatannya dengan skandal pesta di Downing Street saat pemerintah menetapkan aturan lockdown yang ketat di tengah pandemi Covid-19. Skandal ini membuat ketidakpercayaan publik terhadap Johnson menurun. 

Berita Lainnya:
Rektor UMJ Harap China Ambil Peran dalam Penyelesaian Konflik Kemanusiaan

 

Prospek jabatan perdana menteri Johnson lainnya adalah masalah polarisasi bagi banyak orang di Partai Konservatif, yang sangat terpecah setelah memecat empat perdana menteri dalam enam tahun.

 

Anggota parlemen dari Partai Konservatif, Andrew Bridgen,  mengatakan, dia mungkin mengundurkan diri dari parlemen jika Johnson kembali menjabat sebagai perdana menteri. Sementara mantan pemimpin partai Konservatif William Hague menyatakan, kembalinya Johnson akan mengarah pada “spiral kematian” bagi partai tersebut. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi