DPP PDIP Panggil Ganjar Pranowo Terkait Capres, Ini Isi Suratnya

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Surat ditandatangani oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komaruddin Watubun.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memanggil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pemanggilan tersebut berkaitan pernyataannya yang mengaku siap menjadi calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Bersama ini DPP PDI Perjuangan mengundang Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P, untuk wajib hadir,” tertulis dalam surat bernomor 4545/IN/DPP/X/2022 yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komaruddin Watubun yang ditandatangani pada 21 Oktober.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Surat tersebut juga ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Ganjar sendiri wajib hadir ke Kantor DPP PDIP pada pukul 16.00 WIB.

ADVERTISEMENTS

“Acara dilakukan dengan pertemuan tatap muka, dimohon kepada Bapak untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” tertulis dalam undangan klarifikasi tersebut.

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, Hasto juga mengatakan bahwa partainya juga akan menegakkan disiplin organisasi terhadap Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Hal itu dilakukan setelah Rudy kedapatan mendukung Ganjar yang menyatakan siap maju sebagai capres 2024.

ADVERTISEMENTS

“Kami melakukan hal yang sama karena hukum harus berkeadilan di PDI Perjuangan, sehingga Pak Rudy pun juga akan kami tegakkan disiplin organisasi,” katanya menegaskan.

ADVETISEMENTS

Diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi sinyal siap untuk menjadi capres pada pemilu 2024. Ganjar mengatakan, bahwa demi kepentingan bangsa dan negara, dirinya menyatakan siap menjadi capres. Hal itu disampaikan Ganjar dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta.

“Saya itu anggota partai, tentu saya melihat ada dua realitas. Pertama saya anggota partai dan ada proses politik di dalam partai yang harus kita hormati. Kedua ada realitas sosial, realitas survei yang memang itu ada,” kata Ganjar.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version