Bagaimana Harapan Hidup Anak dengan Gangguan Ginjal Akut? Ini Kata Ahli

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Ahli sebut gangguan ginjal akut pada anak memiliki sifat berubah-ubah.

ADVERTISEMENTS

 SURABAYA — Ahli nefrologi Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Riza Kurniawan mengatakan, gangguan ginjal akut pada anak sifatnya berubah-ubah. Anak dengan gangguan ginjal akut tetap memiliki kesempatan yang sama dengan anak lainnya. Ia akan tetap tumbuh dan berkembang dengan baik.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


“Tentu mereka punya (harapan hidup). Mereka tetap tumbuh dan berkembang tapi tetap harus terkontrol misal jumlah urine dan evaluasi ginjalnya. Jadi harus rutin kontrol ke dokter,” kata Riza, Selasa (25/10/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Riza menjelaskan, pencegahan yang dapat dilakukan misalnya dengan menjaga asupan nutrisi, cairan, dan memakan makanan yang bergizi.  “Bagi anak-anak lebih besar hindari merokok, alkohol, obat-obatan terlarang. Hindari juga obat-obatan diluar resep yang diberikan dokter,” kata Riza.

ADVERTISEMENTS


Gangguan ginjal akut dapat terjadi apabila terdapat peningkatan serum kreatinin atau penurunan jumlah produksi urin. Kreatinin adalah limbah dalam darah hasil dari produksi jaringan otot saat beraktivitas.

ADVERTISEMENTS


“Kreatinin dalam darah akan disaring oleh ginjal dan dibuang melalui urin. Jika fungsi ginjal terganggu maka ginjal akan kesulitan untuk menyaring kreatinin sehingga jumlahnya meningkat dalam darah,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS


Tanda dan gejala gangguan ginjal pada anak bergantung pada penyebabnya. Gejala umumnya adalah jumlah urin menurun atau enam jam tidak buang air kecil meski minum air cukup. Ketika menemui gejala tersebut, ia menyarankan agar segera dibawa ke dokter.

ADVETISEMENTS


Riza menjelaskan, normalnya seorang anak buang air kecil minimal 0,5 cubik centimetre (cc) per kilogram per jam. Misalnya berat badan anak 10 kilogram, maka normalnya dalam 1 jam buang air kecil minimal 5 cc, sehingga dalam 6 jam anak buang air kecil sebanyak 30 cc.


Riza melanjutkan, jika fungsi ginjal sangat menurun, maka bisa dilakukan cuci darah. Hal itu dapat dilakukan dengan mesin atau yang sering disebut hemodialisis atau cuci perut. Kendati demikian, pada kasus gangguan ginjal akut, masih memiliki kemungkinan kemungkinan untuk sembuh. 


“Jika pada kasus gangguan ginjal akut, maka fungsi ginjal harus kembali normal. Tapi terkadang tidak banyak yang mengerti bahwa pemeriksaan fungsi ginjal tidak seperti pemeriksaan darah yang dilakukan secara rutin,” ujar Riza.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version