Jumat, 24/05/2024 - 08:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Bagaimana Harapan Hidup Anak dengan Gangguan Ginjal Akut? Ini Kata Ahli

Ahli sebut gangguan ginjal akut pada anak memiliki sifat berubah-ubah.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 SURABAYA — Ahli nefrologi Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Riza Kurniawan mengatakan, gangguan ginjal akut pada anak sifatnya berubah-ubah. Anak dengan gangguan ginjal akut tetap memiliki kesempatan yang sama dengan anak lainnya. Ia akan tetap tumbuh dan berkembang dengan baik.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Tentu mereka punya (harapan hidup). Mereka tetap tumbuh dan berkembang tapi tetap harus terkontrol misal jumlah urine dan evaluasi ginjalnya. Jadi harus rutin kontrol ke dokter,” kata Riza, Selasa (25/10/2022).


Riza menjelaskan, pencegahan yang dapat dilakukan misalnya dengan menjaga asupan nutrisi, cairan, dan memakan makanan yang bergizi.  “Bagi anak-anak lebih besar hindari merokok, alkohol, obat-obatan terlarang. Hindari juga obat-obatan diluar resep yang diberikan dokter,” kata Riza.

Berita Lainnya:
Praktik Kawin Tangkap Mengatasnamakan Budaya Diharap tak Terjadi Lagi di Indonesia


Gangguan ginjal akut dapat terjadi apabila terdapat peningkatan serum kreatinin atau penurunan jumlah produksi urin. Kreatinin adalah limbah dalam darah hasil dari produksi jaringan otot saat beraktivitas.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Kreatinin dalam darah akan disaring oleh ginjal dan dibuang melalui urin. Jika fungsi ginjal terganggu maka ginjal akan kesulitan untuk menyaring kreatinin sehingga jumlahnya meningkat dalam darah,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Tanda dan gejala gangguan ginjal pada anak bergantung pada penyebabnya. Gejala umumnya adalah jumlah urin menurun atau enam jam tidak buang air kecil meski minum air cukup. Ketika menemui gejala tersebut, ia menyarankan agar segera dibawa ke dokter.


Riza menjelaskan, normalnya seorang anak buang air kecil minimal 0,5 cubik centimetre (cc) per kilogram per jam. Misalnya berat badan anak 10 kilogram, maka normalnya dalam 1 jam buang air kecil minimal 5 cc, sehingga dalam 6 jam anak buang air kecil sebanyak 30 cc.

ADVERTISEMENTS


Riza melanjutkan, jika fungsi ginjal sangat menurun, maka bisa dilakukan cuci darah. Hal itu dapat dilakukan dengan mesin atau yang sering disebut hemodialisis atau cuci perut. Kendati demikian, pada kasus gangguan ginjal akut, masih memiliki kemungkinan kemungkinan untuk sembuh. 

ADVERTISEMENTS


“Jika pada kasus gangguan ginjal akut, maka fungsi ginjal harus kembali normal. Tapi terkadang tidak banyak yang mengerti bahwa pemeriksaan fungsi ginjal tidak seperti pemeriksaan darah yang dilakukan secara rutin,” ujar Riza.

Berita Lainnya:
Delapan Cara Mudah untuk Jaga Otak Tetap Sehat dan Tajam

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi