Wamenkeu: APBN Fokus Lindungi Masyarakat dan Dorong Pemulihan Ekonomi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Realisasi pendapatan negara pada September 2022 tumbuh 45,7 persen

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus difokuskan untuk melindungi masyarakat dari potensi pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi. Belanja negara, lanjutnya, juga diefisiensikan agar defisit APBN dapat kembali di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


“Kita harap dengan efisiensi belanja maka kita bisa melakukan konsolidasi fiskal. Namun ini harus tetap melindungi perekonomian melalui belanja kesehatan dan tetap mendorong pemulihan ekonomi,” kata WamenkeuSuahasil Nazara dalam Simposium Keuangan Negara yang dipantau di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Adapun dengan perekonomian yang mulai pulih setelah terdampak Covid-19, penerimaan negara, menurutnya, juga mulai meningkat sebagaimana tampak dari realisasi pendapatan negara pada September 2022 yang tumbuh 45,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan penerimaan ini diyakininya akan bisa membawa defisit APBN kembali ke bawah 3 persen.

ADVERTISEMENTS


Pada saat yang sama, kata dia, belanja pemerintah tetap tumbuh secara sehat atau mencapai 5,9 persen secara tahunan pada September 2022 yang digunakan untuk memastikan kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi terus terjaga.

ADVERTISEMENTS


Wamenkeu Suahasil menyebut pemerintah juga akan menjaga pertumbuhan ekonomi melalui penguatan koordinasi antara pengambil kebijakan fiskal dengan moneter yang terwadahi dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

ADVERTISEMENTS


Koordinasi juga diperlukan di tengah kondisi perekonomian global yang diperkirakan akan mengalami resesi pada 2023 mendatang. “Kita kurangi harga dengan mengurangi likuditas melalui peningkatan suku bunga acuan yang harus dicocokkan dengan kebijakan fiskal dan APBN yang kita normalisasi menuju defisit ke bawah 3 persen,” kata Wamenkeu Suahasil.

ADVETISEMENTS


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version