Minggu, 16/06/2024 - 18:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kementan Beberkan Strategi Vaksinasi Flu Burung di Forum Internasional

Indonesia dianggap berhasil mengendalikan wabah flu burung

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA – Indonesia sebagai salah satu negara endemis dianggap telah berhasil dalam mengendalikan situasi Avian Influenza (AI) melalui program vaksinasi oleh World Organization for Animal Health (WOAH/OIE). Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nuryani Zainuddin.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


Melalui rilisnya pada Jumat (29/10/2022), Nuryani menjelaskan atas keberhasilan tersebut Indonesia diundang untuk berbagi pengalaman dalam pengendalian HPAI H5N1 pada pertemuan High Pathogenicity Avian Influenza-Vaccination Strategies to Prevet and Control HPAI: Removing Unnecessary Barierr for Usage. Agenda ini diselenggarakan oleh International Alliance for Biological Standarization (IABS) dan World Organization for Animal Health (WOAH/OIE) di Paris, Perancis pada 25-26 Oktober 2022. 

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Pada pertemuan yang dihadiri lebih dari 140 peserta para pakar virologi dan epidemiologi AI serta berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara tersebut, Indonesia diminta untuk memaparkan strategi vaksinasi flu burung (Avian Influenza/AI). Pertemuan tersebut dilaksanakan karena saat ini industri perunggasan dihadapkan dengan ancaman global penyakit flu burung atau Avian Influenza (AI) jenis HPAI H5Nx clade 2.3.4.4b yang sejak Oktober 2020 menyebabkan wabah di beberapa negara di Asia, Afrika, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


Nuryani mengatakan penyebaran virus tersebut tidak terkendali karena melibatkan burung-burung migrasi dan sebagian besar terjadi di negara-negara yang belum melakukan vaksinasi AI. Namun berdasarkan data surveilans, virus HPAI H5Nx clade 2.3.4.4b ini belum ditemukan pada ternak unggas di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Kementerian ESDM Tingkatkan Kebijakan Demi Tarik Minat Investor Migas


“Vaksinasi dapat menjadi alat yang berguna untuk pencegahan dan pengendalian virus AI, namun penggunaannya masih dilarang atau dibatasi di banyak negara,” kata Nuryani.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


Ia pun berpendapat, penggunaan vaksinasi AI yang tepat dapat meningkatkan keberlanjutan produksi unggas, meningkatkan kesejahteraan hewan, mengurangi kerugian ekonomi, dan mengurangi risiko infeksi pada manusia. Nuryani juga menyampaikan vaksinasi bukan penghalang perdagangan antar negara sepanjang dapat dibuktikan bahwa tidak ada infeksi virus dan ini dibuktikan dengan hasil surveilans.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


“Hal ini terbukti dengan diterimanya unggas dan produk turunannya yang telah diekspor ke beberapa negara, seperti Jepang, Singapura, Myanmar, Timor Leste, dan negara lainnya,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024


Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Hendra Wibawa sebagai perwakilan dan utusan Indonesia dalam pertemuan tersebut mengatakan Komite Sains IABS meminta Indonesia menyampaikan pembelajaran pengendalian AI menggunakan vaksinasi di negara endemis. “Kami jelaskan bahwa strategi vaksinasi AI di Indonesia tetap memperhatikan perkembagan dan dinamika virus AI yang terus bermutasi,” kata Hendra.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Mentan: Kami tak akan Pandang Bulu dalam Berantas Korupsi di Kementan


Untuk diketahui, BBVet Wates merupakan Laboratorium Rujukan Nasional Penyakit AI sekaligus Focal Point Jejaring Influenza Virus Monitoring (IVM Network) tersebut. Menurut Hendra selain vaksinasi, pengendalian AI di Indonesia difokuskan pada penguatan surveilans deteksi virus pada peternakan dan rantai perunggasan termasuk pasar unggas hidup, peningkatan biosekuriti peternakan, komunikasi dan edukasi kepada stakeholders khususnya peternak, serta peningkatan unit peternakan dan usaha terkait untuk sertifikasi kompartemen bebas AI.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Pengalaman Indonesia tentang vaksinasi diapresiasi forum pertemuan internasional tersebut, sehingga melahirkan beberapa rekomendasi penting tentang pertimbangan vaksinasi pada negara-negara yang sebelumnya hanya mengandalkan strategi stamping-out untuk pemberantasan AI,” ungkap Hendra. 

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard


“Vaksinasi diyakini memberikan proteksi langsung bagi unggas dan bisnis perunggasan, tetapi juga memberikan keamanan terhadap potensi kerugian ekonomi dan risiko penularan pada manusia,” imbuhnya. 


Hendra mengungkapkan, komite sains dan peserta pada pertemuan tersebut memberikan apresiasi kepada Indonesia yang terus berusaha meningkatkan unit peternakan/produksi berbasis kompartemen bebas AI. Selain itu forum juga merekomendasikan agar vaksinasi AI di negara endemis harus memiliki program surveilans yang menjamin bahwa perkembangan dan dinamika virus AI terus dimonitor secara genetik dan antigenik, sehingga vaksin yang digunakan tetap update dengan virus-virus yang bersirkulasi.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

قَالَ أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَن تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا الكهف [72] Listen
[Al-Khidh r] said, "Did I not say that with me you would never be able to have patience?" Al-Kahf ( The Cave ) [72] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi