Selasa, 21/05/2024 - 11:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Seruan Larang Politik Identitas, Serangan Terselubung untuk Partai Islam? 

Partai Islam cenderung tidak diperhitungkan karena sejumlah faktor

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

  JAKARTA – Kekuatan politik Islam semakin ke sini semakin memudar dan terpecah atau terfragmentasi ke dalam arus kekuatan politik kelompok nasionalis. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Padahal, kata pengamat dan peneliti Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro, kekuatan politik Islam ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari sejarah politik di Indonesia.


Siti Zuhro mengatakan saat ini setidaknya hanya ada dua kelompok kekuatan partai Islam yang masih bisa disebut menyuarakan kepentingan umat Islam. 


Yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), karena keduanya masih berideologi Islam, walaupun ada beberapa partai lain seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai berbasis ormas Islam.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Puluhan Balita Keracunan Makanan Pencegah Stunting, DPR Dorong Investigasi


“Kekuatan politik Islam kini telah terfragmentasi ke dalam kekuatan politik lain, sehingga semakin tidak diperhitungkan. Bagitu juga tidak ada lagi tokoh-tokoh politik Islam yang kuat dan mampu menjembatani antarkelompok Islam, sementara kampanye anti politik identitas kian kuat. Ini semakin memperlemah kekuatan politik Islam,” jelas analis politik yang akrab disapa Mbak Wik ini, Selasa (1/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Padahal sejatinya, terang dia, antara politik identitas dan politik Islam itu sebenarnya sangat berbeda. 


Dimana politik Islam, menurut dia, lebih mengedepankan nilai kebajikan dalam Islam yang rahmatan lil alamain, dengan nilai persatuan, nilai kemajemukan, nilai kemajuan, anti dengan kemunafikan dan sebagainya.

ADVERTISEMENTS


Baca juga: Pengakuan Mengharukan di Balik Islamnya Sang Diva Tere di Usia Dewasa

ADVERTISEMENTS


Namun, karena ada pihak yang tidak ingin kekuatan politik umat Islam ini besar dan dominan, maka dia menilai, dimainkanlah isu anti politik identitas untuk menyerang juga kekuatan politik Islam.

Berita Lainnya:
Viral Polisi Razia Kosmetik Milik Siswi SMP, Netizen: Mending Urus Preman


Sementara partai-partai yang masih yang masih konsisten memperjuangkan nilai nilai keislaman, bukan perpecahan dan identitas semata selalu diberi stigma negatif oleh beberapa kalangan. 


Seperti pendukung khilafah, anti Pancasila dan pro asas syariat Islam dan lainnya. Di sisi lain, ujar dia, ancaman perpecahan juga membuat partai dengan kekuatan Islam, semakin rapuh. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi