Jumat, 26/04/2024 - 02:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Badan Pangan Nasional Minta Bulog Segera Impor Kedelai Mulai 50 Ribu Ton

ADVERTISEMENTS

Bulog ditugaskan mengurus cadangan stok beras, jagung, dan kedelai.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pangan Nasional (NFA) meminta Perum Bulog segera melakukan importasi kedelai untuk penyediaan stok cadangan pangan pemerintah (CPP). Importasi masih akan menjadi opsi pengadaan cadangan kedelai sembali menunggu peningkatan produksi dalam negeri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Bulog diminta siapkan secepatnya. Seharusnya sudah dari dulu,” kata Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi kepada Republika.co.id, Rabu (3/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Arief mengatakan, sebetulnya sejak Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 48 Tahun 2016 terbit, Bulog sudah ditugaskan untuk mengurus cadangan stok untuk komoditas beras, jagung, dan kedelai. Beleid itu mengatur tentang penugasan kepada Bulog dalam rangka ketahanan pangan nasional.

ADVERTISEMENTS


Namun nyatanya hingga saat ini, Bulog baru mampu mengelola cadangan beras. Adapun setelah pemerintah menerbitkan Perpres Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) menjadi momentum untuk memperkuat kembali fungsi Bulog dalam menjalankan tugas terhadap tiga komoditas itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sambut Baik Aksi Konsolidasi Bank Syariah, BSI akan Bentuk KUB?


Soal target impor kedelai, Arief enggan menyebut rinci. “Mulai dari 50 ribu ton juga sudah baik,” katanya.


Beras, jagung, dan kedelai memang menjadi fokus pemerintah saat ini untuk merealisasikan adanya CPP yang dikelola oleh Bulog. Sedangkan komoditas lainnya akan ditugaskan kepada BUMN Pangan lainnya sesuai kebijakan dari Badan Pangan Nasional.


Sementara itu, Perum Bulog menuturkan tengah memproses importasi kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya perajin tahu dan tempe. Importasi tersebut dilakukan setelah pemerintah resmi menerbitkan aturan pembentukan cadangan pangan yang salah satunya untuk komoditas kedelai.

Berita Lainnya:
Dukung Kelancaran Mudik, Ini Testimoni Pengguna SPKLU PLN


Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaluddin Iqbal, menuturkan, kedelai yang diimpor akan disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh para perajin tahu dan tempe. “Benar saat ini Bulog sedang dalam proses untuk impor kedelai,” kata Awaluddin di Jakarta, Rabu (2/11/2022).


Hanya saja, ia belum menjelaskan lebih detail ihwal jumlah dan asal negara impor kedelai. Ia menuturkan, skema pengadaan dan penyaluran kedelai impor juga masih dibahas apakah akan bersifat komersial atau penugasan.


Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional, rata-rata nasional harga kedelai biji kering impor hingga Kamis (3/11/2022), sebesar Rp 14.350 per kg. Harga tertinggi terdapat di Sulawesi Utara sebesar Rp 16.970 per kg dan terendah di Jakarta Rp 12.960 per kg.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi