Kamis, 16/05/2024 - 01:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Belum Ada Perusahaan Dalam Negeri Produksi Penawar Toksisitas EG dan DEG

Butuh waktu relatif lama untuk memproduksi obat penawar EG dan DEG

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

TANGERANG – Farmakolog molekular Dr Raymond Tjandrawinata mengatakan belum ada perusahaan dari dalam negeri yang memproduksi penawar toksisistas Etilen glikol (EG) dan Dietilen glikol (DEG).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Yang kami tahu belum ada perusahaan dalam negeri untuk penawar toksisitas EG dan DEG,” kata dia di sela pameran Inovasi Teknologi Farmasi dan Alkes Indonesia di ICE, BSD City, Tangerang, Jumat (4/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
IKA 98 Endus Bahlil sebagai ‘Toxic’ yang Dimaksud LBP

Menurut Raymond, membutuhkan waktu relatif lama untuk memproduksi obat penawar karena harus melalui sejumlah tahap seperti formulasi dan analisis.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Kalaupun sekarang ada enggak bisa langsung dibuat. Kita buat obat farmasi kan butuh waktu untuk formulasi, analitikal, itu butuh waktu paling sedikit enam bulan,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sebelumnya, Pemerintah memperoleh sebanyak 246 vial Fomepizole dari Singapura, Australia dan Jepang dengan sebagian besar atau 87 persen berasal dari donasi. Kementerian Kesehatan sudah mendistribusikan obat ini pada 17 rumah sakit di 11 provinsi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Prabowo Sebut Pemerintahannya Fokus Wujudkan Ketahanan Pangan

Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan pertimbangan pemberian Fomepizole karena adanya perbaikan kondisi pasien setelah diberikan terapi pengobatan ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Ini membuktikan pengobatannya efektif menyembuhkan dan mengurangi perburukan gejala,” kata dia.

ADVERTISEMENTS

Menurut Syahril, pemberian obat ini berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengindikasikan penyebab gagal ginjal karena cemaran EG dan DEG.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi