Jumat, 26/04/2024 - 12:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIMIGAS

BPS: Kenaikan Harga BBM tak Pengaruhi Ekonomi Seluruh Kuartal III 2022

ADVERTISEMENTS

Ekonomi Indonesia berhasil tumbuh tinggi pada kuartal III-2022, yakni 5,72 persen yoy

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hanya terjadi pada satu bulan di kuartal III-2022, yakni pada September. Sehingga dampaknya tidak terjadi pada keseluruhan kuartal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Adapun perekonomian Indonesia berhasil tumbuh tinggi pada kuartal III-2022, yakni 5,72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) atau lebih tinggi dari kuartal II-2022 yang sebesar 5,45 persen (yoy).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Namun ini tetap butuh kajian lebih lanjut karena belum bisa kami lihat secara langsung bagaimana dampak kenaikan BBM itu kepada pertumbuhan ekonomi,” ungkap Margo dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (7/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Batasi Ekspor 54 Produk ke Israel, Turki Digertak Dijatuhi Sanksi


Kendati demikian, ia menjelaskan secara sederhana BBM digunakan hampir di seluruh sektor perekonomian Indonesia saat ini. Maka dari itu, kenaikan harga BBM tentunya akan berdampak kepada biaya produksi dan meningkatnya harga barang dan jasa, sehingga akan memberi dampak kepada kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Pada kondisi normal karena biaya produksi meningkat, kata Margo, maka pilihan bagi pelaku usaha adalah menaikkan harga barang dan jasa. “Hal ini yang tentu saja terkompensasi juga kalau misalkan daya beli masyarakat bisa terjaga atau semakin meningkat,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Usai Korupsi Timah yang Fenomenal, DPR Soroti Ekspor Bangka Belitung Anjlok


BPS mencatat konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2022 tercatat sebesar 5,39 persen (yoy). Namun angka tersebut sedikit melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mampu meningkat hingga 5,51 persen (yoy).


Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan ketiga tahun ini ditopang oleh peningkatan mobilitas, meningkatnya aktivitas belanja pada kelompok masyarakat menengah-atas khususnya untuk kebutuhan tersier, serta daya beli kelompok masyarakat bawah yang terbantu oleh bantuan sosial dan subsidi energi.


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi