Jumat, 26/04/2024 - 14:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Aktivis Mahasiswa Sebut Anies Miliki Kemampuan Hadapi Krisis dan Geopolitik Dunia

ADVERTISEMENTS

Anies Baswedan dinilai sebagai aktivis dan intelektual yang tepat pimpin Indonesia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA— Anies Rasyid Baswedan  dinilai sebagai  salah satu anak kandung dari pergerakan mahasiswa. Karier aktivis Anies Baswedan dimulai sejak belia. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Dia pernah menjadi Ketua OSIS Seluruh Indonesia dan Ketua Senat Mahasiswa UGM sekitar 1994 yang pada saat itu mempelopori aksi demonstrasi di Yogyakarta.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Aksi tersebut merupakan protes terhadap kekuasaan rezim orde baru yang melanggengkan sistem keterbelakangan kediktatoran otoriterianisme militer yang korup dan nepotisme.  

ADVERTISEMENTS


“Sebagai akademisi dan intelektual Anies mampu memecahkan problem sosial-ekonomi dan kebudayaan dengan terus memahami situasi dan kondisi yang terjadi secara langsung di akar rumput,” kata aktivis mahasiswa Muhammad Fauzan Irvan, saat berbincang dengan media di Jakarta, Sabtu (13/11/2022).     

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Anies juga disebutkannya sebagai katalisator dari gerakan restorasi pendidikan yang selama ini mengalami kemunduran dengan ditandai pembentukan gerakan relawan Indonesia Mengajar. 

Berita Lainnya:
Ganjar dan Mahfud Temui Megawati Pekan Depan


Program ini mengorientasikan pada wilayah pedesaan dan daerah yang masih tertinggal jauh pemahaman akan pentingnya pendidikan sebagai tumpuan kemajuan suatu bangsa. 


Menurut Fauzan, Indonesia sebagai negara penyumbang PDB terbesar dan populasi umat Muslim terbanyak di dunia tentunya mampu menjadi katalisator kebangkitan negara-negara yang ada di ASEAN. Kepemimpinan politik Indonesia tentunya, kata dia, sangat berpengaruh signifikan bagi Kebangkitan negara ASEAN yang saat ini di perebutkan dan dipertaruhkan poros imperialis baik Amerika Serikat maupun tiongkok beserta sekutunya. 


“Anies secara politik luar negeri tentunya mempunyai modal yang kuat untuk menjalankan peran politik bebas aktif dan tidak memihak pada dua poros Amerika-Tiongkok dengan berbagai macam proposal yang ditawarkan melalui kerja sama multilateralnya di kawasan Indo-pasifik,” kata dia.  


Dia menyatakan, Anies sebagai seorang nasionalis mempunyai genealogi pahlawan nasional dari kakeknya juga sebagai negosiator ulung tentunya mempunyai tindakan yang tepat dalam mengkonsolidasikan persoalan geopolitik, seperti dilakukan Bung Karno atas pertentangan dua poros kekuatan politik dunia pada masa lalu.

Berita Lainnya:
Polisi Temukan Pakaian yang Dikenakan Pelaku Saat Bunuh Wanita Hamil


Baca juga: Mualaf David Iwanto, Masuk Islam Berkat Ceramah-Ceramah Zakir Naik tentang Agama 


Fauzan menilai, kepemimpinan Pemerintah Jokowi merupakan estafeta kepemimpinan politik dari zaman ke zaman. Anies sebagai tokoh restorasi Indonesia tentunya akan melanjutkan legacy pembangunan atas pemerintah sebelumnya dengan semangat restorasi melalui prinsip kebangsaan dan ekonomi berbasis kerakyatan.  


“Saat ini, situasi kondisi republik kita mengalami degradasi yang sangat parah dengan di tandainya tindakan monopoli atas kekuasaan aset oleh segelintir elite,” kata Fauzan yang merupakan mahasiswa Pascasarjana Universitas Inodnesia ini. 


Fauzan menegaskan sosok Anies disebutkannya sebagai manifestasi dari ide besar yang akan menjadi tumpuan kepemimpinan politik gerakan mahasiswa dan intelektual di Republik Indonesia. 


“Anies adalah kemungkinan dari harapan yang bisa mengakomodasi pikiran-pikiran dan gagasan politik maju di Republik Indonesia,” ujar dia. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi