Rabu, 08/05/2024 - 18:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

 Kementan: Pertanian Itu untuk Cari Uang Sebanyak-Banyaknya..

ADVERTISEMENTS

Kepala BPPSDMP Kementan berharap sektor pertanian nasional menjadi agribisnis

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) bakal lebih fokus untuk melatih petani agar dapat usaha tani yang digeluti dapat berkembang. Kementan menilai ke depan, pertanian harus menjadi ladang usaha yang menguntungkan, bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Pertanian tidak bisa hanya ditujukan memenuhi kebutuhan hidup sendiri, tapi ditujukan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya. Peruntungan sebanyak-banyaknya dan beratni menjadi suatu bisnis,” kata Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dalam Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh, Senin (14/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dedi menuturkan, sektor pertanian nasional harus menjadi agribisnis, dijalankan berbasis bisnis dan dikelola dengan profesional. Karena itu, pemerintah terus mempermudah akses pembiayaan bagi para petani dengan fasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa digunakan petani.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Lebih jauh, ia menekankan, tak hanya cukup pada strategi mendapatkan modal namun yang lebih penting menggunakan dan mengelola modal tersebut untuk menggenjot produktivitas dan nilai hasil dari penjualan produk pertanian.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Bulog Serap 64 Ribu Ton Beras Selama Musim Ramadhan dan Lebaran


“Tentu itu harus bisa hasilkan duit yang banyak bahkan mampu melipatgandakan modal dan mendapat keuntungan maksimal. Kemudian dilanutkan bagaimana petani mampu mengakses pasar dengan baik,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Oleh karena itu, Dedi mengatakan, Kementan mulai mendorong para petani di Indonesia untuk dapat mengolah hasil taninya menjadi produk setengah jadi agar mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Kementan menilai, petani milenial saat ini dianggap mampu untuk bisa menghasilkan produk pangan yang lebih bernilai.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Jangan jauh-jauh, kita lihat gabah. Petani kalau menjuala gabah paling Rp 4.000 per kg, harganya rendah. Apalagi kalau panen raya, supply melebihi demand harga akan turun,” kata Dedi.


Dedi mengatakan, petani yang terbiasa menjual gabah secara mentah bisa mengeringkan hasil panennya terlebih dahulu. Jika perlu, diolah menjadi beras dengan memanfaatkan fasilitas rice milling unit (RMU) yang jika tersedia di daerah masing-masing.

Berita Lainnya:
Bukan Hanya Cagar Budaya, Ini Harapan Erick untuk Candi Borobudur


Ia menyampaikan tren harga beras untuk jenis medium saja sudah mencapai Rp 9.000 per sehingga lebih dari dua kali lipat ketimbang menjual gabah kering panen.


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Oktober 2022 sebesar 107,27. Besaran NTP tersebut naik 0,42 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang angkanya 106,82.


“Peningkatan NTP terjadi karena harga yang diterima petani naik 0,29 persen dibandingkan harga yang dibayarkan petani yang mengalami penurunan 0,13 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, awal bulan ini.


Setianto memaparkan indeks harga yang diterima petani meningkat 0,29 persen dengan penyumbang utamanya adalah komoditas kelapa sawit, gabah, kopi, dan gambir.


Adapun indeks harga yang dibayarkan petani mengalami penurunan 0,13 persen, dengan penyumbang utamanya adalah cabai merah, telur ayam ras, dan cabai rawit.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi