Jumat, 03/05/2024 - 09:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menakar Peluang Haedar Nashir Kembali Pimpin Muhammadiyah

ADVERTISEMENTS

Haedar meraih dukungan teratas muktamirin lewat raihan 2.203 suara.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

SURAKARTA — Prof Haedar Nashir mendapat suara terbanyak lewat pemilihan secara elektronik (e-voting) dalam Muktamar 48 Muhammadiyah di Edutorium UMS pada Sabtu (19/11) malam. Haedar memiliki peluang jadi ketua umum untuk kali kedua.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Seperti diketahui, dari 39 orang, muktamar telah memunculkan 13 orang terpilih sebagai formatur Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Haedar meraih dukungan teratas muktamirin lewat raihan 2.203 suara. Kemudian, disusul Abdul Mu’ti 2.159 suara dan Anwar Abbas 1.820 suara.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Busyro Muqoddas 1.778 suara, Hilman Latief 1.675 suara, Muhadjir Effendy 1.598 suara, Syamsul Anwar 1.494 suara, Agung Danarto 1.489 suara, Saad Ibrahim 1.333 suara, Syafiq A. Mughni 1.152 suara, Dadang Kahmad 1.119 suara, Ahmad Dahlan Rais 1.080 suara dan Irwan Akib 1.001 suara.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Nilai Serangan Hasto PDIP Kepada Jokowi Sudah Buas, Relawan Akan Balas di Pilkada Serentak

Pada Ahad (20/11), 13 orang terpilih itu direncanakan menggelar rapat. Ketua Panitia Pemilihan Muktamar Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais berpendapat, dari perolehan itu Haedar memang berpeluang paling besar kembali jadi ketua umum. Ini sekalgius untuk menghargai yang mendapat suara terbanyak.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Karena, tidak seperti sekretaris umum, ketua umum yang terpilih dalam rapat yang dilakukan 13 orang itu harus dimintakan persetujuan ke muktamirin. Sedangkan, untuk sekretaris umum ditunjuk langsung oleh ketua umum terpilih.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Dilaporkan ke Polda Metro, Alexander Marwata: Sepertinya Ingin KPK Gaduh


Meski begitu, Dahlan mengingatkan, ada sejarah yang menjadi ketua umum bukan yang dipilih oleh muktamirin. Misal, dalam Muktamar di Purwokerto pada 1950-an. “Pimpinan terpilih tak ada yang mau menjadi ketua umum. Akhirnya, mereka meminta Buya Sutan Mansur di Sumatra Barat untuk memimpin Muhammadiyah. Buya bersedia lalu hijrah ke Jawa untuk menjadi ketua umum,” kata Dahlan, Ahad (19/11).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dahlan menilai, rapat formatur untuk memilih ketua umum biasanya tidak lama. Dalam Muktamar Makassar, 2015, rapat berlangsung 10 menit, itupun sebagian besar waktu untuk doa demi kemaslahatan Muhammadiyah. Saat itu, Dahlan juga menjadi panlih. “Tak ada deadlock,” ujar Dahlan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi