Soo Kim mengatakan, Kim Jong-un membawa putrinya di hadapan publik bertujuan untuk memberi tahu rakyatnya bahwa senjata nuklir adalah satu-satunya penjamin masa depan negara. Dalam sambutannya Kim Jong-un menyebut Hwasong-17 sebagai entitas kekuatan strategis yang hebat. Dia memerintahkan para pejabat untuk membangun kemampuan militer negara menjadi yang lebih absolut.
“Kim mungkin memberi isyarat kepada elit Korea Utara lainnya bahwa dia membimbing putrinya untuk berperan dalam kepemimpinan. Membawa putrinya muncul ke publik mencerminkan signifikansi sejarah dan politik yang melekat pada rudal nuklir yang dapat mencapai Amerika Serikat,” kata seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, Leif-Eric Easley.
Sementara itu, analis Institut Sejong di Korea Selatan, Cheong Seong-Chang mengatakan, Kim Jong-un mencegah kemungkinan tekanan balik untuk memilih seorang perempuan sebagai pemimpin generasi keempat. Dengan demikian, dia membawa anak perempuanya ke acara uji coba ICBM agar loyalitas publik terhadapnya kepemimpinan keluarga Kim diteruskan kepada putrinya.
“Ketika seorang raja memiliki banyak anak, wajar jika dia menjadikan anak kesayangannya sebagai penggantinya. Kim Ju Ae diharapkan muncul sesekali di acara publik dan mengikuti pelatihan suksesi,” ujar Cheong.
Para ahli terkejut karena Kim Jong-un memperkenalkan Ju Ae ke publik dalam usia muda. Sementara Kim Jong-un diperkenalkan oleh ayahnya, Kim Jong-Il di hadapan publik pada usia dewasa. Namun Cheong mengatakan, ketika Kim Jong-un berusia delapan tahun, Kim Jong-Il telah memikirkan bahwa putranya akan menjadi penerus pemimpin negara, seperti dikutip dari AP.
Sumber: Republika