Sabtu, 27/04/2024 - 11:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Presiden Akui Pengajuan Yudo Margono untuk Rotasi Matra

ADVERTISEMENTS

Panglima TNI sebelumnya sudah berasal dari matra Angkatan Darat dan Angkatan Udara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA–Presiden Joko Widodo mengakui salah satu alasan pengajuan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI adalah karena rotasi matra.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Satu, yang kita ajukan satu (calon), Kasalyang sekarang karena memang kita rotasi matra,” kata Presiden di Pontianak, Selasa, sebagaimana siaran pers yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Selasa (29/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Jokowi mengatakan nama Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Yudo Margono sudah diajukan kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan. Seperti diketahui, sebelumnya jabatan Panglima TNI diisi oleh Jenderal Andika Perkasa yang berasal dari TNI Angkatan Darat dan sebelumnya lagi oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang berasal dari TNI Angkatan Udara.

ADVERTISEMENTS

Surat Presiden (Surpres) calon Panglima TNI sendiri telah disampaikan kepada DPR oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (28/11/2022). Ketua DPR Puan Maharani telah menerima surpres calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
AHY Tegaskan Siap Kawal Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo

“Nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono Kepala Staf Angkatan Laut,” ujar Puan di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Sebagai informasi, Yudo merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1988. Dia mengawali karier militernya dengan mengemban posisi sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332. Setelah itu, pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965 ini ditunjuk menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361.


Usai menjadi Palaksa, karier Yudo menanjak. Dia dipercaya menduduki posisi sebagai Komandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351. Karier militer Yudo pun terus menanjak dengan menduduki beberapa jabatan strategis di lingkungan TNI AL. Diantaranya, yakni Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I 2018-2019 dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I pada 2019-2020.

Berita Lainnya:
Melampaui Kewenangan Konstitusional

Saat menjabat sebagaj Pangkogabwilhan I, nama Yudo semakin dikenal oleh masyarakat. Sebab, saat itu, ia memantau langsung kapal-kapal nelayan China yang melakukan pelanggaran karena memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau, pada 2020. Tak sampai disitu, pada tahun yang sama, Yudo juga terlibat aktif dalam penanganan Covid-19 yang melanda Indonesia pada Maret 2020.


Terutama dalam hal pemulangan warga negera Indonesia (WNI) ke Tanah Air. Saat itu, Yudo masih menyandang pangkat bintang tiga atau laksamana madya. Yudo kemudian dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi KSAL pada Mei 2020 hingga sekarang. Jabatannya yang baru itu pun membuat Yudo resmi menjadi pucuk pimpinan di tubuh TNI AL dengan pangkat bintang empat atau laksamana di pundaknya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi