Selasa, 07/05/2024 - 08:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China Setop Penerbitan Data Harian Kasus Covid-19

ADVERTISEMENTS

China menghadapi peningkatan kasus Covid-19

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 BEIJING – Komisi Kesehatan Nasional China berhenti menerbitkan data tentang infeksi harian Covid-19 di negara tersebut. Langkah itu diambil saat China menghadapi peningkatan kasus Covid-19 pasca-dilonggarkannya pembatasan sosial. “Informasi Covid yang relevan akan diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Penyakit China untuk referensi serta penelitian,” kata Komisi Kesehatan Nasional China, Ahad (25/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Komisi Kesehatan Nasional China tak menjelaskan tentang alasan mereka menghentikan penerbitan data terkait kasus harian Covid-19 di negara tersebut. Mereka pun tak menerangkan tentang seberapa rutin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China bakal merilis data terkait.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Awal bulan ini China telah merevisi dan melonggarkan kebijakan nol Covid mereka. Sebelumnya kebijakan tersebut telah menempatkan ratusan juta warga di sana di bawah penguncian atau lockdown.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Di bawah pedoman terbaru yang dirilis Komisi Kesehatan Nasional China pada 7 Desember lalu, frekuensi dan ruang lingkup pengujian PCR akan dikurangi. “Tes PCR massal hanya dilakukan di sekolah, rumah sakit, panti jompo dan unit kerja berisiko tinggi; ruang lingkup dan frekuensi pengujian PCR akan dikurangi lebih lanjut,” demikian bunyi pedoman baru tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Waduh, Kemenkes Konfirmasi Gejala DBD Berubah di Tubuh Penyintas Covid-19

Sebelumnya, China gencar menggelar tes Covid-19 massal jika menemukan beberapa kasus baru di daerah tertentu. Di bawah pedoman terbaru, warga China juga tak lagi diwajibkan memberikan hasil tes negatif Covid-19 jika ingin bepergian lintas provinsi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Selain itu, China juga akan memperkecil cukupan lockdown. Warga terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan juga diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah. “Orang yang terinfeksi tanpa gejala dan kasus ringan yang memenuhi syarat untuk isolasi rumah umumnya diisolasi di rumah, atau mereka dapat secara sukarela memilih isolasi terpusat untuk pengobatan,” demikian bunyi pedoman terbaru Komisi Kesehatan Nasional China. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sebelumnya masyarakat yang terinfeksi Covid-19, meskipun asimtomatis atau hanya bergejala ringan, “dipaksa” melaksanakan karantina di fasilitas kesehatan. Pedoman terbaru penanganan Covid-19 di China diluncurkan setelah pemerintah merilis data yang menunjukkan dampak negatif kebijakan nol-Covid terhadap perekonomian negara tersebut. Nilai ekspor dan impor China anjlok pada November ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 2020. Ekspor China turun 8,7 persen bulan lalu. Sementara impor turun sebesar 10,6 persen.

Berita Lainnya:
Dari Segregasi Rasial Hingga Gaza, Kampus AS adalah Medan Perjuangan

Pada 27 November lalu, aksi memprotes penerapan lockdown terjadi di sejumlah wilayah di China, termasuk Beijing dan Shanghai. Dalam aksinya, massa, yang telah frustrasi dengan kebijakan nol-Covid pemerintah pusat, tak segan menyerukan Presiden Cina Xi Jinping mundur.

Kebakaran mematikan di Urumqi, Xinjiang, 24 November lalu yang menewaskan 10 orang merupakan pemantik kemarahan warga China. Mereka menilai, upaya penyelamatan dalam insiden itu terhambat karena adanya peraturan lockdown. Kejadian tersebut mendorong warga China turun ke jalan untuk memprotes penerapan lockdown dan menunjukkan simpati pada masyarakat Xinjiang.

Setelah pelonggaran kebijakan nol Covid, China menghadapi lonjakan kasus. Namun selama empat hari terakhir, Negeri Tirai Bambu tak melaporkan adanya kematian akibat Covid-19.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi