Minggu, 05/05/2024 - 20:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Studi: Kekurangan Asupan Zat Besi Bisa Memicu Depresi

ADVERTISEMENTS

Akibat kekurangan zat besi, jumlah serotonin dalam tubuh bisa mencapai titik rendah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Vitamin B12 dan zat besi adalah dua nutrisi utama dalam pembentukan sel darah merah yang sehat. Nutrisi ini memainkan peran penting dalam mencegah banyak penyakit yang timbul dari kekurangan darah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Vitamin B12, juga dikenal sebagai cobalamin, adalah nutrisi yang larut dalam air yang membentuk sel darah merah dan DNA. Di sisi lain, zat besi adalah komponen penting lainnya dalam hemoglobin yang membawa oksigen ke berbagai bagian tubuh.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kekurangan zat besi adalah jenis kekurangan nutrisi yang paling umum. Kekurangannya dapat menyebabkan anemia akibat kehilangan darah yang berlebihan atau kekurangan zat besi dalam darah. Bahkan sebuah studi mengungkap bahwa anemia defisiensi besi dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mengalami depresi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ciri Ibu Hamil yang Alami Gangguan Kesehatan Mental, Jangan Sepelekan

Akibat kekurangan zat besi, jumlah serotonin dalam tubuh bisa mencapai titik rendah. Serotonin sendiri merupakan neurotransmitter penting dan penstabil suasana hati. Gangguan kognitif, kesedihan, dispnea, hilangnya hipotensi postural, kelemahan otot, serta kelelahan mental dan fisik adalah beberapa indikasi dan gejala kekurangan vitamin B12 yang paling khas.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Namun, sulit untuk menginterpretasikan gejala secara akurat karena defisiensi vitamin B12 dapat berkembang bahkan ketika kadar darah berada di atas ambang batas klinis untuk defisiensi. Dengan bertambahnya usia, kehamilan, penyakit kronis, dan penggunaan obat-obatan tertentu, kebutuhan harian akan vitamin B12 meningkat. Oleh karena itu, konsumsi harian 4-20 gram dianjurkan untuk mencegah kekurangan vitamin B12.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Vikas Chawla, Pakar Ayurveda, Vedas Cure mengatakan bahwa zat besi diperlukan untuk fungsi otak yang dapat memengaruhi perilaku psikologis. Artinya, ketika individu memiliki kadar zat besi yang rendah itu bisa meningkatkan risiko mengembangkan sejumlah kondisi kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rutin Berolahraga Saat Remaja Tingkatkan Kesehatan Mental Ketika Dewasa

“Kecemasan adalah salah satu gejala anemia. Anemia menempatkan tubuh di bawah banyak tekanan, dan sebagai akibatnya otak sering menerima sinyal untuk menjadi lebih cemas dan kabur,” kata Chawla seperti dilansir dari Times Of India, Ahad (25/12/2022).

Chawla menyarankan herbal atau asupan makanan sebagai metode paling nyaman untuk mendapatkan kembali tingkat nutrisi. Zat besi dan Vitamin B12 dapat ditemukan di berbagai sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, sereal, ikan, daging merah, hati atau telur, produk susu termasuk susu, keju, dan yoghurt.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi