Rabu, 08/05/2024 - 05:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Anak 10 Tahun di India Diduga Bunuh Diri karena tidak Bisa Main Game di Ponsel

ADVERTISEMENTS

Korban kecanduan ‘game online’ selama beberapa hari sebelum bunuh diri.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun diduga meninggal karena bunuh diri di Lucknow, India, setelah ibunya mengambil ponselnya dan tidak membiarkannya bermain game online. Menurut keluarga, bocah itu bahkan tidak bersekolah dalam beberapa hari terakhir dan terus-menerus bermain game di telepon di rumah. Keluarga mencoba menghentikannya beberapa kali.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada hari kejadian, polisi mengatakan bahwa sang ibu memarahi anak lelakinya lalu mengambil teleponnya. Setelah itu, anak laki-laki itu menyuruh adik perempuannya keluar kamar dan menutup pintu. Setelah beberapa waktu, ketika keluarga memintanya untuk membuka pintu dan dia tidak menjawab, mereka mendobrak pintu dan menemukannya meninggal gantung diri.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan,” demikian kata polisi India, Aparna Rajat, seperti dilansir dari Times Now News, Selasa (27/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Salah Tembak, IDF Jatuhkan 40 Persen Drone Mereka Sendiri

Lantas apa itu kecanduan ponsel? Menurut para ahli, kecanduan ponsel itu nyata dan jumlahnya terus meningkat setiap tahun, menyebabkan masalah kesehatan mental yang parah. Anak-anak dan remaja lebih cenderung mengalami kecanduan ponsel daripada kelompok usia lainnya. M

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Psychiatry, anak muda di bawah usia 20 tahun paling berisiko mengalami kecanduan ponsel, menyebabkan masalah perilaku pada mereka. Studi menemukan bahwa sekitar 27 persen pemilik ponsel pintar berusia antara 11-14 tahun tidak pernah mematikan ponselnya, bahkan untuk tidur.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Faktor risiko kecanduan ponsel termasuk sering menderita kecemasan, depresi, memiliki kepercayaan diri yang rendah, tertutup secara sosial, sulit mengendalikan diri, dan tidak memiliki kontrol diri.

Menurut American Psychiatry Association, penggunaan telepon kronis adalah bentuk kecanduan yang berkembang baru-baru ini dan meskipun secara resmi tidak diakui sebagai kondisi kesehatan mental, ini diakui sebagai kecanduan perilaku, yang dapat berakibat berbahaya.

Berita Lainnya:
PB ESI Sebut Aturan Batas Usia Game tak Berdampak pada Talenta Esports

Menurut beberapa penelitian, seiring berjalannya waktu, penggunaan smartphone secara terus-menerus dapat mengubah dan berdampak negatif pada seseorang seperti halnya perjudian. Dokter juga mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan luar biasa dalam kasus depresi dan bunuh diri di kalangan remaja dalam beberapa tahun terakhir yang berkorelasi dengan kecanduan ponsel.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), antara 2015-2021, tingkat bunuh diri naik 65 persen dan tingkat depresi berat di kalangan anak perempuan meningkat 58 persen.

Para ahli mengatakan penggunaan telepon kronis selain gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan disfungsi fisik, seperti neurotransmiter di otak, dan hilangnya materi abu-abu di otak, yang sangat berkorelasi dengan gangguan penggunaan zat.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi