Jumat, 17/05/2024 - 22:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Xi dan Putin akan Berbicara Virtual

Xi Jinping dan Vladimir Putin dijadwalkan berbicara melalui konferensi video

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

BEIJING – Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan untuk berbicara melalui konferensi video pada Jumat (30/12/2022). Kedua pemimpin akan membahas berbagai hal di tengah perang di Ukraina oleh Rusia dan wabah Covid-19 China.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Kedua pemimpin terutama akan membahas hubungan bilateral antara negara mereka, dan bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan kemitraan strategis mereka,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip laman CNN International.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Moskow dan Beijing semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir. Xi dan Putin senada menyatakan bahwa kedua negara memiliki kemitraan tanpa batas beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Sejak itu, China menolak untuk mengutuk agresi tersebut, sebaliknya berulang kali menyalahkan NATO dan Amerika Serikat atas konflik tersebut. China tetap menjadi salah satu pendukung utama Rusia yang tersisa saat negara itu semakin terisolasi di dunia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rusia Masukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam Daftar Buronan

Kendati demikian, para ahli menilai dinamika antara kedua negara berubah setelah lebih dari 10 bulan memasuki perang yang sengit. Alih-alih kemenangan cepat yang diantisipasi, invasi Putin tersendat dengan banyak kemunduran di medan perang, termasuk kurangnya peralatan dasar.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“China sangat ingin (perang) berakhir,” kata Yun Sun, direktur Program China di think tank Stimson Center yang berbasis di Washington. “Xi akan mencoba menekankan pentingnya perdamaian bagi Putin karena Rusia semakin tidak sabar dengan kurangnya kemajuan di medan perang, waktunya sudah matang untuk pembicaraan damai di mata China,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sementara itu profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di National University of Singapore, Alfred Wi menilai bahwa China juga semakin terisolasi dalam sikapnya terhadap Rusia. Wu menunjuk Perdana Menteri India Narendra Modi sebagai contoh sikap keras terhadap perang Rusia.

ADVERTISEMENTS

Meskipun India tidak langsung mengutuk invasi Moskow, Modi mengatakan kepada Putin pada September bahwa sekarang bukan waktunya untuk berperang dan mendesaknya untuk bergerak menuju perdamaian. Menurut Wu pergeseran itu berarti China sekarang berdiri sendirian dalam hubungannya dengan Rusia, alasan lain Xi bisa sangat ingin melihat resolusi cepat.

ADVERTISEMENTS

Xi telah menunjukkan tanda-tanda ketidaksabaran ketika dia terakhir kali bertemu dengan Putin pada September di pertemuan puncak regional di Uzbekistan. Pada saat itu, Putin mengakui bahwa Beijing memiliki pertanyaan dan kekhawatiran atas invasi di Ukraina. Ini pun dinilai sebagai pengakuan terselubung atas perbedaan pandangan mereka.

Berita Lainnya:
Putin: Keamanan Nasional Prioritas Utama

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi